Salah satu perbedaan gejala yang mungkin adalah bahwa Omicron lebih kecil kemungkinan untuk menyebabkan anosmia atau hilangnya kemampuan mencium bau dan mengecap rasa.
Penelitian menunjukkan bahwa 48 persen pasien dengan galur SARS-CoV-2 asli melaporkan kehilangan penciuman dan 41 persen melaporkan kehilangan perasa.
Tetapi, analisis yang diambil di antara orang yang divaksinasi di Belanda menemukan hanya 23 persen pesien yang dilaporkan kehilangan perasa, dan 12 persen orang kehilangan penciuman.
Namun belum jelas apakah perbedaan ini disebabkan oleh omicron atau faktor lain seperti status vaksinasi.
Perbedaan lain antara gejala Omicron dan varian lainnya adalah Omicron tampaknya memiliki waktu inkubasi yang lebih pendek.
Hal ini diketahui, setelah seseorang terpapar, dibutuhkan waktu paling sedikit tiga hari bagi mereka untuk mengembangkan gejala, menjadi menular dan tes positif dibandingkan dengan empat hingga enam hari dengan Delta dan virus corona asli.
Kondisi itu bisa terjadi karena mutasi varian membantunya menempel dan masuk ke dalam sel.
Baca juga: Gejala Varian Omicron, Cara Mencegah, dan Negara yang Sudah Konfirmasi
Asisten profesor di New York University Meyers College of Nursing, Maya N Clark-Cutaia mengatakan, gejala Covid-19 memang banyak dan bervariasi tergantung pada status vaksin seseorang.
Ia menambahkan, pasien yang divaksinasi dan terinfeksi varian Delta atau virus corona asli cenderung mengalami gejala:
Sedangkan, pasien yang tidak divaksinasi mungkin mengalami gejala sesak napas dan batuk, bersamaan dengan gejala mirip flu.
Di sisi lain, orang yang sudah divaksinasi lengkap dan terpapar Omicron mengalami gejala sakit kepala, nyeri tubuh, dan demam.
Terkadang, gejala ringan awal dapat berkembang menjadi gejala serius di kemudian hari, jadi sangat penting bagi orang dengan gejala pilek atau flu untuk diuji dan tinggal di rumah.
Baca juga: Kenali Gejala Pradiabetes yang Muncul di Kaki