Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Kurikulum Prototipe, Tak Ada Jurusan IPA, IPS, dan Bahasa

Kompas.com - 23/12/2021, 17:31 WIB
Nur Rohmi Aida,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com – Kurikulum prototipe akan menjadi kurikulum yang ditawarkan kepada sekolah pada 2022.

Bagi SMA yang memilih menggunakan kurikulum prototipe, maka siswa tak lagi dibagi dalam jurusan IPA, IPS maupun Bahasa.

Rencana opsi pemilihan kurikulum prototipe di sekolah menjadi perbincangan di media sosial TikTok dan Instagram. 

Sebenarnya, apa itu kurikulum prototipe?

Baca juga: Ramai soal Kurikulum 2022 SMA Tidak Ada Jurusan IPA, IPS, dan Bahasa, Benarkah?

Mengenal kurikulum prototipe

Kurikulum prototipe adalah kurikulum yang akan ditawarkan ke sekolah pada 2022.

Adapun sifat kurikulum ini adalah opsional.

“Kurikulum prototipe tidak disebut sebagai Kurikulum 2022 karena pada tahun 2022 sifatnya opsional,” kata Kepala Badan Standar, Kurikulum, dan Assesmen Pendidikan dan Kementerian Pendidikan, Kebudayaan, Riset dan teknologi (Kemendikbud Ristek) Anindito Aditomo saat dihubungi Kompas.com, Senin (20/12/2021).

Karena bersifat optional, maka kurikulum prototipe hanya akan diterapkan di satuan pendidikan yang berminat menggunakannya sebagai alat untuk transformasi pembelajaran.

Bagi sekolah yang menggunakan kurikulum prototipe, para siswa SMA dapat meramu sendiri kombinasi mata pelajaran sesuai dengan minatnya.

“Alih-alih dikotakkan ke dalam jurusan IPA, IPS dan Bahasa, siswa kelas 11 dan 12 akan boleh meramu sendiri kombinasi mata pelajaran yang sesuai dengan minatnya,” ujar Anindito, yang biasa disapa Nino.

Menurut Nino, kurikulum prototipe dibuat untuk memberikan kesempatan kepada siswa agar bisa menekuni minatnya secara lebih fleksibel.

Selain itu, memberi ruang lebih banyak bagi pengembangan karakter dan kompetensi siswa.

Mata pelajaran

Dalam kurikulum prototipe, siswa mengambil mata pelajaran sesuai dengan jam pelajaran yang disyaratkan.

“(Kurikulum prototipe) Hitungannya Jam Pelajaran (JP),” ujar Nino.

Adapun jam pelajaran tersebut terdiri dari 18 jam pelajaran wajib dan 20 jam pelajaran pilihan per minggunya.

Untuk mata pelajaran yang wajib diambil oleh para siswa adalah:

  • Pendidikan Agama dan Budi Pekerti
  • Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan
  • Bahasa Indonesia
  • Bahasa Inggris
  • Matematika
  • Seni Musik
  • Pendidikan Jasamani, Olahraga dan Kesehatan
  • Sejarah.

Contoh dari penerapan kurikulum prototipe ini, misalnya, ketika siswa ingin menjadi insinyur, maka selain mata pelajaran wajib, mereka boleh mengambil Matematika lanjutan dan Fisika lanjutan tanpa mengambil Biologi.

Siswa tersebut juga boleh mengombinasikannya dengan mata pelajaran IPS, Bahasa, dan kecakapan hidup yang sejalan dengan minat maupun rencana kariernya.

Sudah diuji coba

Kurikulum prototipe pada 2021 ini telah diuji coba di 2.500-an sekolah melalui Program Sekolah Penggerak.

Sekolah dalam program tersebut dinilai mencerminkan keragaman yang ada pada sistem pendidikan di Indonesia saat ini.

Sebagian besar merupakan sekolah yang “biasa” saja, bukan sekolah favorit atau unggulan. Selain itu, bukan sekolah yang memiliki fasilitas berlebih.

Nino mengatakan, hasil evaluasi terhadap kurikulum prototipe ini sudah ada, tetapi belum diterbitkan.

“Secara umum hasilnya bagus. Banyak sekolah yang terdorong untuk melakukan inovasi pembelajaran, termasuk sekolah-sekolah yang secara sarana prasarana sebenarnya terbatas,” ujar dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Tren
Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Tren
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com