Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

UPDATE: WHO Sebut 57 Negara Laporkan Kasus Varian Omicron

Kompas.com - 10/12/2021, 17:35 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) menyebutkan, kasus Covid-19 dengan varian Omicron kini telah dilaporkan di 57 negara dan terus menyebar dengan cepat di Afrika Selatan.

Dalam sepekan terakhir, kasus naik berlipat ganda. 

Menurut laporan WHO, Afrika Selatan melaporkan 62.021 kasus varian Omicron dalam kurun waktu 29 November-5 Desember 2021.

Artinya, angka ini naik 111 persen dari minggu sebelumnya.

Melansir DW, Rabu (8/12/2021), WHO memperingatkan bahwa tingkat rawat inap di rumah sakit akibat infeksi kemungkinan akan meningkat.

Akan tetapi, WHO menyatakan perlu lebih banyak data untuk mengevaluasi tingkat keparahan penyakit yang disebabkan oleh varian baru tersebut.

Direktur Darurat Kesehatan WHO Michael Ryan mengatakan, sangat tidak mungkin varian Omicron bisa menghindari perlindungan vaksin sepenuhnya.

Ryan juga memperingatkan agar tidak menarik kesimpulan penuh dari data awal. Otoritas kesehatan juga diminta untuk berhati-hati dalam menafsirkan data yang mereka terima sejauh ini.

Baca juga: [KLARIFIKASI] Temuan 4 Kasus Varian Omicron di Bekasi

Varian Delta masih dominan di dunia

The Guardian, Kamis (9/12/2021), memberitakan, dalam laporan terbaru epidemiolog dari WHO, varian Delta masih menjadi varian dominan, terutama di Eropa dan AS.

Oleh karena itu, masih terlalu cepat jika menyimpulkan dampak global Omicron.

Pusat Pencegahan dan Pengendalian Penyakit (CDC) Eropa memperkirakan, varian Omicron bisa menjadi varian dominan di Eropa dalam beberapa bulan.

Untuk saat ini, kata WHO, varian Delta terus mendominasi kasus.

Perlu lebih banyak data diperlukan untuk menentukan tingkat penularan dan tingkat keparahan Omicron.

“Meskipun tampaknya ada bukti bahwa varian Omicron mungkin memiliki keunggulan pertumbuhan dibandingkan varian lain yang beredar, tidak diketahui apakah ini akan diterjemahkan ke dalam peningkatan penularan,” demikian laporan WHO.

Update terkini kondisi negara

Afrika

Di Botswana, belum terlihat peningkatan rawat inap Covid-19 meskipun termasuk negara pertama yang mendeteksi varian Omicron.

"Saat ini kami hanya memiliki satu orang di ICU. Tetapi ada kecenderungan yang kami perhatikan adalah mereka yang sakit parah dan belum divaksinasi," ujar Menteri Kesehatan Botswana, Edwin Dikoloti.

Sementara, regulator kesehatan Afrika Selatan SAHPRA menyetujui suntikan ketiga vaksin Pfizer-BioNTech pada Rabu (8/12/2021).

Asia

Perdana Menteri Korea Selatan, Kim Boo-kyum, mengatakan, ada lebih dari 7.000 kasus Covid-19 tercatat setiap harinya pada Rabu (8/12/2021).

Angka ini menjadi lonjakan kasus yang pertama kali terjadi sejak pandemi dimulai.

Diketahui, kasus-kasus telah meroket di Korea Selatan setelah negara itu mencabut sebagian besar pembatasan dan menerapkan strategi "hidup dengan Covid-19" pada awal November 2021.

Sementara, Filipina melarang masuknya turis dari Perancis sejak Rabu (8/12/2021).

Larangan itu berlaku hingga 15 Desember 2021.

Eropa

Pemerintah Norwegia mengumumkan aturan yang lebih ketat untuk mencegah penularan virus corona di negaranya akibat lonjakan kasus varian Omicron.

Aturan yang ketat ini termasuk membatasi kapasitas jumlah orang di rumah, wajib memakai masker, menjaga jarak satu sama lain, dan pembatasan layanan meja pada bar.

Aturan ini mulai berlaku pada Selasa (7/12/2021), dan diperkirakan akan berlangsung selama musim liburan.

Laporan menyebutkan bahwa Norwegia telah mendeteksi 29 kasus varian Omicron sejauh ini.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

WHO Temukan 3 Kasus di Riyadh, Ketahui Penyebab dan Pencegahan MERS- CoV Selama Ibadah Haji

Tren
Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Pertandingan Indonesia Vs Guinea Malam Ini, Pukul Berapa?

Tren
Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Benarkah Antidepresan Bisa Memicu Hilang Ingatan? Ini Penjelasan Ahli

Tren
WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

WHO Peringatkan Potensi Wabah MERS-CoV di Arab Saudi Saat Musim Haji

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com