Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Apakah Covid-19 Berdampak pada Pemberantasan Polio? Ini Kata WHO

Kompas.com - 05/12/2021, 08:00 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebelum Covid-19 menjadi pandemi, virus polio pernah menjadi ancaman di berbagai negara.

Virus polio menular lewat mulut, melalui makanan yang sudah terkontaminasi. Virus ini rentan menyerang anak-anak dan bisa membuat mereka lumpuh seumur hidup.

Kendati demikian, vaksin polio sudah ditemukan. Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mengatakan, kini sudah 99,9 persen negara di seluruh dunia bebas polio.

Namun, apakah dengan adanya pandemi Covid-19 berdampak pada pemberantasan polio?

Baca juga: Profil 3 Obat yang Diklaim Mampu Obati Covid-19, Apa Saja?

Akses imunisasi polio

Koordinator hubungan eksternal untuk pemberantasan polio WHO Sona Bari mengatakan, adanya pandemi Covid-19 berpengaruh terhadap imuniasai polio.

Pasalnya, vaksin polio biasa diberikan di sekolah atau fasilitas kesehatan yang menyediakan imunisasi.

Pembatasan dan akses fasilitas kesehatan, sedikit banyak mempengaruhi pemberantasan polio di seluruh dunia.

"Orang tua tidak dapat membawa anak-anak mereka ke fasilitas kesehatan untuk imunisasi dan petugas penyuluhan tidak dapat mengunjungi rumah untuk memvaksinasi anak-anak," kata Sona, mengutip YouTube WHO, Jumat (3/12/2021).

Situasi ini, menurut Sona adalah kesenjangan kekebalan.

Berdasarkan laporan WHO, terdapat 2 negara yang melaporkan kasus polio di tahun 2021.

Pertama, pada Januari 2021, di Tajikistan. Tiga putaran kampanye imunisasi tambahan telah dilakukan untuk menghentikan penyebarannya.

Kemudian, di Ukraina pada 6 Oktober 2021. Satu kasus polio dikonfirmasi dan kampanye imunisasi pertama sedang berjalan.

Pada akhir 2020, WHO mulai mengambil langkah-langkah untuk memastikan bahwa anak-anak tetap mendapat vaksinasi, dengan berbagai protokol dan prosedur yang tepat, agar tidak terjadi penularan Covid-19.

"Dan kami sekarang membangun kembali, mengisi kesenjangan kekebalan itu. Hanya tinggal dua negara yang masih memiliki endemik polio: Afghanistan dan Pakistan," tutur Sona

Baca juga: Omicron Sudah Menyebar di 27 Negara, Mana Saja?

Belajar dari polio

Dengan berbagai pengalaman dalam menghadapi polio organisasi layanan global, seperti Rotary International atau PolioPlus turut membantu dalam pemberantasan Covid-19.

Di negara-negara yang berisiko tinggi polio, mereka menimbang bayi yang baru lahir, memberikan saran medis, dan melakukan surveilans penyakit.

"Dan ketika Covid-19 melanda, mereka juga mulai bekerja pada pengawasan penyakit, pelacakan kontak, pendidikan masyarakat, jarak fisik, cara melakukan tindakan kebersihan," ungkap Sona.

Menariknya, jaringan layanan ini menjangkau masyarakat yang tinggal di daerah terpencil. Sehingga, keberadaan mereka memberikan manfaat ganda.

"Kami tidak hanya memberantas polio, kami sebenarnya membantu memperkuat sistem kesehatan di mana mereka berada pada titik terlemah hingga komunitas yang paling rentan. Dan sekarang para pekerja pemberantasan polio membantu peluncuran vaksin di banyak negara," jelas Sona.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com