Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Setelah Divaksin Tubuh Mengandung Bluetooth dan Bisa Dilacak

Kompas.com - 24/11/2021, 09:30 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

"Karena penasaran dengan video beberapa orang mengenai bluetooth yang sudah tertanam dalam tubuh orang yang telah menerima enjus, maka saya mencobanya sendiri di tempat yang cukup ramai dan hasilnya bisa dilihat dalam video ini.
Apapun alibi orang yang telah menerimanya anda tidak bisa pungkiri bahwa tubuh anda telah terpasang suatu sistem yang akan terkoneksi dengan pusat data dunia ????
Tanya kenapa app itu harus gunakan lokasi dan aktifkan bluetooth? Jika anda bisa berpikir dengan logika harusnya paham".

Klaim yang disebarkan akun-akun di atas yaitu:

  • tubuh setelah divaksin mengandung bluetooth
  • tubuh yang divaksin menjadi antena 5G
  • bagi yang sudah divaksin bisa dideteksi lewat bluetooth.

Adapun tangkapan layar unggahan Facebook itu seperti ini:

Tangkapan layar unggahan Facebook tentang hoaks vaksin dan bluetoothFacebook Tangkapan layar unggahan Facebook tentang hoaks vaksin dan bluetooth

Tangkapan layar unggahan Facebook tentang hoaks vaksin dan bluetoothFacebook Tangkapan layar unggahan Facebook tentang hoaks vaksin dan bluetooth

Arsip unggahan tersebut bisa dilihat di sini, sini, sini, dan sini.

Konfirmasi Kompas.com

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan Siti Nadia Tarmizi menegaskan bahwa kabar tersebut tidak benar (hoaks).

"Iya (hoaks). Nggak lah," kata Nadia pada Kompas.com, Rabu (24/11/2021).

Menurut penelusuran Tim Cek Fakta Kompas.com, melansir fullfact, 24 Mei 2021, vaksin secara fisik tidak dapat membuat seseorang menjadi magnetis.

Tangkapan layar laman fullfact tentang vaksin dan bluetoothfullfact Tangkapan layar laman fullfact tentang vaksin dan bluetooth

Tidak ada dalam kandungan vaksin yang berhubungan dengan Bluetooth. Vaksin terdiri dari sejumlah bahan kimia, dan tidak mengandung apa pun yang mampu mentransmisikan gelombang radio jarak pendek (bluetooth).

Vaksin juga tidak mengandung microchip, atau semacamnya. Terkait seseorang yang sudah divaksin bisa terdeteksi lewat bluetooth, itu juga tidak benar.

Kode-kode yang muncul adalah alamat MAC (Media Access Control), yaitu 12 kode karakter yang mengidentifikasi perangkat keras yang dapat terhubung satu sama lain.

Perangkat seperti ponsel, komputer, konsol game, dan bahkan hal-hal seperti mesin cuci berkemampuan WiFi semuanya memilikinya.

Layar ponsel di postingan Facebook bahkan mengatakan nama perangkat akan muncul ketika perangkat ini terhubung.

Kode AC, EC, atau lainnya sebenarnya adalah produk dari suatu perusahaan. Seperti kode EC merupakan produk dari perusahaan Logitech, yang membuat aksesoris nirkabel.

Sementara itu kode AC merupakan produk yang dibuat oleh perusahaan bernama Chongqing Fegui Electronics.

Ketika seseorang menyalakan bluetooth, maka akan terlihat sejumlah perangkat lain yang tersedia (menyala). Itu adalah perangkat di sekitar orang tersebut.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com