Untuk versi yang diperluas, PBB mengadopsi 10 prinsip tambahan dengan resolusi yang menyertainya, yang diusulkan oleh delegasi Afghanistan.
Menyerukan kepada pemerintah untuk mengakui hak-hak ini, berusaha untuk menerimanya, dan mempublikasikan dokumen tersebut seluas mungkin.
Pada 20 November 1989, Majelis Umum PBB mengadopsi Konvensi Hak Anak.
CRC adalah perjanjian hak asasi manusia yang mengatur hak-hak sipil, politik, ekonomi, sosial, kesehatan, dan budaya anak-anak.
Dokumen tersebut berkaitan dengan kebutuhan dan hak khusus anak, yang mewajibkan semua negara yang meratifikasinya terikat padanya oleh hukum internasional dan harus bertindak demi kepentingan terbaik anak.
Pada September 2012, Sekretaris Jenderal PBB Ban Ki-moon memimpin inisiatif untuk pendidikan anak-anak.
Pertama, dia ingin setiap anak dapat bersekolah. Kedua, untuk meningkatkan keterampilan yang diperoleh di sekolah-sekolah ini.
Terakhir, menerapkan kebijakan pendidikan untuk mempromosikan perdamaian, rasa hormat, dan kepedulian terhadap lingkungan.
Hari Anak Sedunia bukan hanya hari untuk merayakan anak-anak apa adanya, tetapi untuk membawa kesadaran kepada anak-anak di seluruh dunia yang telah mengalami kekerasan dalam bentuk pelecehan, eksploitasi, dan diskriminasi.
Anak-anak dijadikan buruh di beberapa negara, tenggelam dalam konflik bersenjata, hidup di jalanan, menderita karena perbedaan baik itu agama, masalah minoritas, maupun disabilitas.
Saat ini, ada sekitar 153 juta anak berusia antara 5 dan 14 tahun yang dipaksa menjadi pekerja anak.
Ibu dan ayah, guru, perawat dan dokter, pemimpin pemerintah dan aktivis masyarakat sipil, tokoh agama dan masyarakat, pengusaha dan profesional media, serta kaum muda dan anak-anak itu sendiri, dapat memainkan peran penting dalam menjadikan Hari Anak Sedunia relevan bagi mereka.
Hari Anak Sedunia bisa dilakukan dengan mengadvokasi, mempromosikan, merayakan hak-hak anak, menerjemahkan ke dalam dialog dan tindakan yang akan membangun dunia yang lebih baik bagi anak-anak.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Uang Rp 5.000 Bergambar Imam Bonjol Diterbitkan
Masih dari laman United Nations, tema Hari Anak 2021 adalah A Better Future for Every Child (Masa Depan yang Lebih Baik untuk Setiap Anak).
Pandemi Covid-19 telah menunjukkan bagaimana ketidaksetaraan memengaruhi hak setiap anak.