KOMPAS.com - Mengantisipasi kemungkinan lonjakan kasus Covid-19 akhir tahun nanti, pemerintah akan membeli 600.000 hingga 1 juta pil molnupiravir.
Seperti diketahui, pil molnupiravir buatan perusahaan farmasi Merck diklaim sebagai obat yang ampuh mengobati Covid-19.
Diberitakan Kompas.com, 8 November 2021, Menteri Kesehatan Budi Gunadi Sadikin mengatakan, pihaknya sudah menjalin kerja sama dengan Merck saat melakukan kunjungan ke Amerika Serikat beberapa waktu lalu.
"Rencananya kita akan beli dulu sementara 600.000 sampai 1 juta tablet bulan Desember," kata Budi dalam rapat kerja Komisi IX DPR.
Budi menjelaskan, pembelian tersebut dilakukan sebagai langkah antisipasi apabila di akhir tahun nanti terjadi lonjakan kasus Covid-19.
Bagaimana tanggapan dari epidemiolog?
Baca juga: Mengenal Molnupiravir, Obat yang Dipesan RI untuk Tangani Covid-19
Epidemiolog dari Griffith University Ausralia, Dicky Budiman mengatakan, keampuhan pil molnupiravir sangat bergantung pada kemampuan deteksi dini infeksi Covid-19.
"Deteksi dini yang harus cepat. Karena efektivitasnya bergantung pada kecepatan dari aparat kesehatan dalam menemukan kasus-kasus infeksi secara dini, awal," kata Dicky kepada Kompas.com, Senin (15/11/2021).
Dicky mengatakan, deteksi dini yang cepat sangat diperlukan, karena pil molnupiravir belum memiliki dampak signifikan dalam mengobati pasien Covid-19 yang dirawat di rumah sakit.
"Inilah yang artinya jadi tantangan. Bahwa kemampuan mendeteksi kasus infeksi secara dini menjadi penting," kata Dicky.
Dicky mengatakan, pil molnupiravir dan obat sejenis yang dibuat oleh Pfizer akan berperan membantu strategi penanganan pandemi Covid-19 di hilir.
Menurut Dicky, dalam strategi pengendalian pandemi Covid-19, tidak tepat jika menempatkan obat sebagai opsi pertama atau strategi terdepan.
"Strategi di hilir, karena itu kuratif. Dalam pendekatan penyakit apapun, ketika dua opsi sudah ada, dalam hal ini vaksin dan obat, itu enggak akan ditempatkan opsi pertama itu obat. Itu salah kaprah dan tidak tepat," kata Dicky.
"Karena apa? Kalau obat itu orang harus terinfeksi dulu. Sehingga yang pertama dipilih adalah vaksin di depan, di situ juga ada 3T dan 5M, sebagai pencegahan," imbuh dia.
Baca juga: Inggris Setujui Molnupiravir sebagai Obat Covid-19, Ini Cara Kerjanya
Diberitakan Kompas.com, Senin (15/11/2021), Molnupiravir bekerja dengan mengganggu reproduksi virus SARS-CoV-2 penyebab Covid-19.