Negara ini terakhir mencatat tingkat infektivitas setidaknya 1,0 pada Agustus lalu, dan sejak saat itu R0 Malaysia mengalami tren penurunan dan berada di level terendah 0,86, tapi naik sejak akhir Oktober.
Hingga 12 November 2021, sebanyak 95,1 persen dari populasi dewasa dan 75,7 persen dari total populasinya telah divaksinasi penuh.
Saat ini, tingkat pemanfaatan tempat tidur di rumah sakit sebesar 68,4 persen, 60,2 persen unit perawatan intensif (ICU), dan 39,6 persen ventilator.
Baca juga: Eropa Alami Gelombang Baru Covid-19, Beberapa Negara Kembali Lockdown
Covaxin, vaksin Covid-19 pertama yang dikembangkan di India diklaim efektif dan tidak menimbulkan masalah keamanan.
Seperti yang diungkapkan dalam sebuah penelitian yang diterbitkan di jurnal medis The Lancet.
Covaxin sendiri telah mendapat persetujuan darurat dari WHO minggu lalu, menjadi vaksin kedelapan yang diberikan lampu hijau.
Vaksin yang diklaim memiliki efektivitas 78 persen dua dosis sebulan ini telah disetujui penggunaannya di 17 negara.
Aljazeera mengabarkan, Covaxin atau BBV152, merupakan vaksin yang berbasis virus tidak aktif yang dikembangkan oleh Bharat Biotech bekerja sama dengan Dewan Penelitian Medis India dan Institut Virologi Nasional.
Menurut WHO, vaksin ini cocok untuk negara berpenghasilan rendah dan menengah karena persyaratan yang mudah.
Beberapa vaksin lain harus disimpan di suhu yang sangat rendah, menimbulkan masalah logistik dan biaya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.