Menurut Edi, semua SPBU di Sorong menerima suplai BBM normal tergantung besar kecilnya kapasitas SPBU tersebut. Ada yang menerima 15-30 kiloliter per harinya.
"Selama isu ini beredar, itu rata-rata setiap SPBU kami suplai sampai 200 persen, artinya kalau dia 20 kl, itu kemarin kami suplai sampai 40 kl," terang Edi.
"Tetapi pertanyaan saya, ke mana yang 20 kl yang berlebihan itu, itu kan hilang begitu saja, dan kemudian beredar pengecer-pengecer yang menjual dengan harga tinggi," imbuhnya.
Pihaknya mengapresiasi Polresta Sorong karena telah mengamankan puluhan penjual BBM eceran liar yang mematok harga di atas standar.
"Alhamdulillah Kapolresta Sorong sudah memerintahkan untuk mengamankan, jadi sudah diamankan lebih kurang 21 pengecer liar yang menjual dengan harga jauh di atas harga eceran tertinggi," kata Edi.
Baca juga: Jual Premium dan Pertalite dengan Harga Tinggi, 21 Pedagang Eceran di Sorong Ditangkap