Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pro-Kontra Menitipkan Orangtua di Panti Jompo, Ini Kata Sosiolog

Kompas.com - 02/11/2021, 19:15 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

 

Perubahan sosial yang belum selesai

Drajat mengatakan, perdebatan mengenai patut-tidaknya menitipkan orang tua di panti jompo sebenarnya menunjukkan bahwa perubahan sosial yang tengah terjadi ini masih belum selesai atau belum diterima sepenuhnya.

"Ada beberapa hal yang masih belum tuntas, baik itu terkait institusi keluarga, relasi anak dan orangtua, nilai-nilai tentang memuliakan orangtua, dan desain dari panti jompo itu sendiri," kata Drajat.

Drajat mengatakan, panti jompo masih memiliki citra sebagai tempat yang kurang nyaman untuk ditinggali orang tua.

Menurut Drajat, desain mayoritas panti jompo di Indonesia saat ini membuat orang tua tidak lagi memiliki privasi, seperti ketika tinggal di rumah sendiri.

"Kemudian, di dalam panti jompo itu tentu memiliki aturan-aturan yang ditetapkan di situ. Jadi ada rasa ketidaknyamanan dari orang tua, yang kemudian merasa seperti diatur, atau bisa disalahkan jika melanggar aturan," ujar dia.

Baca juga: Mengaku Diajak Jalan-jalan Ternyata Dititipkan ke Panti Jompo, Trimah: Tadinya Bilang Perginya Dekat

Titipkan orangtua di panti jompo masih sulit diterima 

Menurut Drajat, konsep menitipkan orangtua ke panti jompo untuk dirawat masih akan sulit diterima oleh golongan yang memegang teguh ajaran memuliakan orangtua.

Namun, tidak menutup kemungkinan bahwa konsep tersebut pada akhirnya juga akan diterima oleh masyarakat.

Hal itu apabila terjadi pergeseran cara pandang terhadap relasi anak dan orangtua, serta perubahan panti jompo menjadi lebih privat dan nyaman.

"Kalau itu belum berubah, menurut saya masih akan agak lama terjadi perubahan-perubahan ke arah memisahkan orangtua dengan anak-anaknya, dalam institusi panti jompo," kata dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com