Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

4 Hal yang Perlu Diketahui soal Virus Corona Varian Delta AY.4.2

Kompas.com - 27/10/2021, 08:05 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Dengan kata lain, kemunculan AY.4.2 tidak sebanding dengan infeksi varian Alpha atau Delta, dalam hal peningkatan transmisibilitas.

Baca juga: INFOGRAFIK: Gejala Virus Corona Varian Alpha, Beta, dan Delta

3. Masa inkubasi lebih singkat

Dilansir dari Healthline, 21 Oktober 2021, data menunjukkan AY.4.2 bisa 10 persen lebih menular daripada varian Delta yang paling umum di Inggris.

Direktur di University College London Genetics Institute, Francois Balloux melalui Twitternya mengatakan, jika varian baru 10 persen lebih mudah menular dan memiliki frekuensi 10 persen dalam populasi, ini sama dengan hanya 1 persen lebih banyak kasus setiap 5 hari.

Namun, para ahli mengatakan bahwa lebih menular tidak selalu berarti lebih mengkhawatirkan.

“Nah, menular bukan berarti lebih berbahaya. Bukan berarti lebih ganas,” kata Dr. Len Horovitz, spesialis penyakit dalam dan paru di Lenox Hill Hospital di New York.

Baca juga: 4 Fakta Mutasi Varian R.1, Apa Saja?

Varian AY.4.2 tidak lebih menular, tetapi bisa menyebar dengan cepat.

Artinya, masa inkubasi virus lebih pendek, sehingga dapat menular lebih cepat dan lebih mudah menyebar daripada yang membutuhkan inkubasi lebih lama.

“Penularan tidak sama dengan virulensi. Jadi kami tidak tahu apakah kasus ini akan lebih serius,” tegasnya.

Baca juga: Strain B.1.1.7 Ditemukan di Indonesia, Ini Penjelasan Satgas Covid-19

4. Efektivitas vaksin

Para ahli mengatakan bahwa meski varian AY.4.2 lebih menular tidak berarti lebih berbahaya.

Adapun vaksin saat ini sangat efektif melawan varian yang beredar saat ini.

Dokter dan Direktur Global Health, Northwell Health di New York Cioe Pena mengatakan bahwa memvaksinasi setiap orang dewasa lebih penting daripada booster.

Baca juga: Hal yang Perlu Diketahui soal Vaksin Booster, Saat Ini Hanya untuk Nakes

 

Semakin distribusi dan suntikan vaksin diberikan secara luas kepada masyarakat dunia, semakin kecil kemungkinan munculnya varian baru.

“Vaksinasi anak usia 5 hingga 11 tahun juga akan banyak membantu, tetapi kuncinya adalah memvaksinasi orang dewasa yang belum menerima satu dosis vaksin,” kata dia.

Ia juga mengatakan bahwa memvaksinasi semua orang adalah cara terbaik untuk melindungi dari Covid-19, dan tanpa vaksinasi universal, pandemi tidak akan berakhir.

Baca juga: UPDATE Corona Global 26 Oktober: Rusia Catatkan Rekor Kasus Harian | Gelombang Baru Covid-19 di China Meluas

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com