Mengutip Harian Kompas, 27 Oktober 2010, Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) mengatakan, episentrum gempa berada di kedalaman 10 kilometer pada jarak 78 kilometer sebelah barat daya Pulau Pagai Selatan.
Gempa ini membangkitkan tsunami yang menyapu pulau-pulau dan desa di dalamnya. Kejadian tsunami Mentawai pun disebut sebagai babak baru pemahaman tsunami di Indonesia.
Sebab peristiwa tersebut menunjukkan bahwa peringatan dini tsunami belum dapat menjangkau keseluruhan masyarakat, terutama yang berada di pulau-pulau kecil.
Bahkan, seperti diberitakan Kompas.com, 26 Oktober 2016, tsunami saat itu benar-benar terjadi justru setelah peringatan dini tsunami dihentikan.
Ada ribuan orang yang harus mengungsi akibat kejadian tersebut.
Menurut data Badan Penanggulangan Bencana (BPBD) Sumatera Barat, 11 desa di Mentawai mengalami kerusakan yang parah akibat tsunami tersebut.
Salah satunya adalah Dusun Muntei, yang habis tersapu gelombang dan hanya menyisakan fondasi-fondasi rumah.
Pulau-pulau kecil yang berada di barat Pagai Selatan pun luluh lantak oleh tsunami. Pulau Saumang Kecil, misalnya, terpenggal akibat terjangan tsunami tersebut.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Gempa Bumi Terjang Mentawai, Ratusan Orang Meninggal