Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hari Osteoporosis Sedunia dan Cara Menghindari Pengeroposan Tulang

Kompas.com - 20/10/2021, 09:31 WIB
Nur Fitriatus Shalihah,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari Osteoporosis Sedunia diperingati setiap 20 Oktober.

Melansir National Calendar, Hari Osteoporosis sudah ada sejak perhimpunan Osteoporosis Nasional Inggris meluncurkan Hari Osteoporosis Sedunia pada 20 Oktober 1996.

Yayasan Osteoporosis Internasional telah mendukung hari tersebut sejak 1997.

Baca juga: [HOAKS] Fluorida di Pasta Gigi Sebabkan Kanker Tulang Osteosarcoma

Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) bertindak sebagai co-sponsor Hari Osteoporosis Sedunia pada 1998 dan 1999.

Hari ini, perkumpulan pasien osteoporosis nasional menyelenggarakan acara di lebih dari 90 negara di seluruh dunia.

Hari Osteoporosis Sedunia didedikasikan untuk meningkatkan kesadaran akan pencegahan, diagnosis, dan pengobatan osteoporosis.

Osteoporosis adalah penyakit di mana kepadatan dan kekuatan tulang berkurang.

Baca juga: Sejarah Hari Museum Nasional dan Perkembangan Permuseuman Indonesia

Pencegahan osteoporosis

Ilustrasi osteoporosis, kualitas tulang menurun pada lansia. Gejala osteoporosis seringkali tidak terdeteksi. Perempuan rentan mengalami osteoporosis.Shutterstock Ilustrasi osteoporosis, kualitas tulang menurun pada lansia. Gejala osteoporosis seringkali tidak terdeteksi. Perempuan rentan mengalami osteoporosis.

Melansir World Osteoporosis Day, di seluruh dunia, satu dari tiga wanita dan satu dari lima pria berusia 50 tahun ke atas akan menderita patah tulang osteoporosis.

Osteoporosis menyebabkan tulang menjadi lemah dan rapuh, sehingga mudah patah, bahkan karena jatuh ringan, terbentur, bersin, atau gerakan tiba-tiba.

Fraktur yang disebabkan oleh osteoporosis dapat mengancam jiwa dan merupakan penyebab utama rasa sakit dan kecacatan jangka panjang.

Osteoporosis dapat dicegah jika dideteksi lebih awal dan dilakukan tindakan.

Hanya 20 persen pasien dengan patah tulang osteoporosis yang benar-benar didiagnosis atau dirawat karena osteoporosis.

Baca juga: Sejarah dan Asal-usul Nama Yogyakarta

Cara menghindari pengeroposan tulang (osteoporosis)

1. Olahraga

Berolahragalah secara teratur, jaga agar tulang dan otot Anda tetap bergerak.

Latihan beban, penguatan otot, dan latihan keseimbangan adalah yang terbaik.

2. Nutrisi

Pastikan diet Anda kaya akan nutrisi yang menyehatkan tulang.

Kalsium, vitamin D dan protein adalah yang paling penting untuk kesehatan tulang.

Selain itu paparan sinar matahari yang aman akan membantu Anda mendapatkan cukup vitamin D.

Baca juga: Sejarah Instagram dan Cerita Awal Peluncurannya...

3. Gaya hidup

Ilustrasi Osteoporosis Ilustrasi Osteoporosis

Hindari kebiasaan gaya hidup negatif.

Pertahankan berat badan yang sehat, hindari merokok dan minum berlebihan.

4. Faktor risiko

Cari tahu apakah Anda memiliki faktor risiko.

Periksa ke dokter, terutama jika Anda pernah mengalami patah tulang sebelumnya, memiliki riwayat keluarga osteoporosis, atau minum obat tertentu yang mempengaruhi kesehatan tulang.

5. Pengujian dan perawatan

Lakukan tes dan perawatan jika diperlukan.

Jika Anda berisiko tinggi, Anda mungkin memerlukan pengobatan dan perubahan gaya hidup untuk membantu melindungi diri Anda dari patah tulang.

Untuk mencari tahu apakah Anda berisiko terkena Osteoporosis atau tidak, bisa dengan mengakses laman berikut: Pemeriksaan Risiko Osteoporosis IOF.

Jika Anda berusia di atas 50 tahun dan Anda memiliki satu atau lebih faktor risiko, Anda harus mendiskusikannya dengan dokter Anda dan meminta penilaian status kesehatan tulang Anda.

Perubahan gaya hidup mungkin direkomendasikan dan, bagi mereka yang berisiko tinggi, obat-obatan dapat diresepkan untuk perlindungan optimal terhadap patah tulang.

Baca juga: Sejarah Peristiwa G30S/PKI

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: 8 Olahraga untuk Kesehatan Jantung

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com