Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Hasanuddin Wahid
Sekjen PKB

Sekjen Partai Kebangkitan Bangsa (PKB). Anggota Komisi X DPR-RI.

Memikat Generasi Muda Belajar Sejarah untuk Mencintai Indonesia

Kompas.com - 15/10/2021, 11:05 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

PERIHAL sejarah, Trisha Hughes, penulis kaliber internasional asal Australia dan mentor Lantau Young Writer’s Competition 2018 pernah mengatakan bahwa sejarah adalah cerita terbaik yang tidak pernah menjadi tua.

Dalam suatu kesempatan ia mengatakan, “Ketika saya masih di sekolah, pelajaran sejarah – belajar tentang Magna Carta, Pertempuran Hastings, Agincourt, Bosworth dan Bannockburn bersama dengan nama-nama raja yang tidak dikenal dan berperang di tempat yang tidak dikenal – adalah hal yang paling membosankan. Sehingga waktu itu muncul pertanyaan di benak saya, mengapa dan untuk apa saya harus belajar sejarah?”

Tetapi sekarang, dia melanjutkan, “Setelah saya menjadi lebih dewasa dan lebih bijaksana, saya mulai memahami bahwa sesungguhnya anak-anak kita dapat belajar banyak dengan melihat lebih dekat ke masa lalu. Seiring bertambahnya usia, persepsi kita berubah, begitu pula minat kita. Tiba-tiba, tokoh-tokoh dan peristiwa sejarah menjadi sesuatu hal yang menarik.”

Senada dengan Trisha Hughes, Earl Duke penulis buku, Gayatri Rajapatni: Perempuan di Balik Kejayaan Majapahit mengatakan, memang sejarah adalah kisah mengenai masa lalu, tetapi memiliki pesan yang bisa sangat relevan dengan kehidupan masa kini dan masa depan.

Menurut dia, sejarah kejayaan Majapahit memuat banyak tokoh dan peristiwa yang mengagumkan. Ia menyatakan banyak hal magis yang membuatnya begitu tertarik untuk menulis tentang Gayatri Rajapatni.

“Menurut saya, Gayatri adalah sosok paling menarik dalam sejarah Indonesia klasik. Kisah dan peran Gayatri pada zamannya memang masih tersembunyi bagi banyak orang, tetapi jika dieksplorsi maka akan menimbulkan daya tarik yang luar biasa,” tukasnya.

Pentingnya pelajaran sejarah

Sejatinya, sejarah tidak hanya memberi kita gambaran sekilas tentang bagaimana hal-hal dulu, tetapi juga dapat mengajari kita hal-hal penting bagi kehidupan bangsa saat ini.

Sejarah bisa menjadi yang terkaya dari semua cerita, cerita yang paling menyedihkan dan cerita yang paling mengejutkan.

Ini adalah kisah semua orang, di semua tempat, setiap saat dan karena kita mengetahui sejarah itu, kita dapat memutuskan apa yang mungkin terjadi di masa depan dan dapat membangkitkan bangga dan rasa cinta pada tanah air kita.

Sejarah memberikan identitas dan menunjukkan kepada kita model perilaku yang baik dan bertanggung jawab, serta mengajari kita bagaimana belajar dari kesalahan orang lain dalam membangun negara.

Sejarah membantu kita memahami bagaimana masyarakat dapat berubah dan berkembang. Jika kita tidak mengajari anak-anak kita untuk terhubung dengan sejarah maka konsekuensinya bagi masyarakat kita bisa menjadi bencana.

Semakin banyak kita tahu tentang masa lalu semakin siap kita untuk masa depan karena dengan mengingat masa lalu, kita menyadari bahwa kita bertanggung jawab untuk membangun warisan bagi generasi yang mengikuti kita.

Mengenal keserakahan VOC yang menyebabkan penindasan dan pemerasan di wilayah Nusantara dapat membuat kita menjadi sadar bahwa bangsa yang besar adalah bangsa yang menghargai keadilan dan memperjuangkan hak-hak asasi manusia.

Artinya, pengetahuan sejarah membantu kita untuk tidak mengulangi ketidakadilan yang pernah terjadi pada masa lalu.

Seperti yang dikatakan oleh filsuf Spanyol George Santayana, "Mereka yang tidak mengingat masa lalu dikutuk untuk mengulanginya."

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com