Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Ajang Olahraga Tanah Air Kerap Diwarnai Kericuhan?

Kompas.com - 09/10/2021, 20:50 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

Pentingnya kualitas pelatih

Untuk mengatasi masalah kericuhan yang sudah mendarah daging ini, Djoko menyebut pentingnya kualitas pelatih.

Dari sosok pelatih ini, nilai-nilai sportifitas akan mampu ditanamkan kepada para atlet, sehingga bisa menerima kekalahan atau kemenangan.

Selain itu, Djoko juga menyoroti pentongnya perbaikan kualitas penjurian yang dibuktikan dengan adanya lisensi.

Senada, sosiolog Universitas Airlangga Tuti Budirahayu menyebut dua masalah di balik maraknya kerusuhan di dunia olahraga tanah air.

"Jadi ada 2 faktor yang mungkin punya pengaruh yang cukup signifikan, yaitu kemampuan bersikap sportif dan kedewasaan untuk menerima kekalahan, serta fairness juri atau wasit," kata Tuti, saat dihubungi secara terpisah.

Baca juga: Apakah Olahraga di Malam Hari Baik bagi Tubuh?

Sementara itu, Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal mengatakan, kesalahpahaman yang terjadi pada pertandingan PON XX cabang olahraga tinju sudah diselesaikan secara damai di Mapolda Papua pada Jumat (8/10/2021).

Selain dari pihak kepolisian, juga dihadiri perwakilan kontingen DKI Jakarta Viktor Petroes Wangelaha dan perwakilan relawan PON XX Papua Bobirus Yikwa.

Keduanya sepakat berdamai dan saling memaafkan.

"Saya berpesan kepada masyarakat untuk bersemangat sportifitas harus kita jaga, baik atlet, official, pelatih, relawan dan penonton. Diharapkan suasana menjadi harmoni agar pelaksanaan PON XX Papua dapat diselenggarakan dengan sukses," ucap Wakapolda Papua Brigjen Pol Eko Rudi Sudarto melalui Kabid Humas Polda Papua Kombes Pol Ahmad Musthofa Kamal sebagaimana rilis yang diterima Kompas.com, Sabtu (9/10/2021).

Baca juga: Mengenal Maskot PON XX Papua, Kangpho dan Drawa

 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com