Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Hujan Meteor Draconid Sore Ini, Bisa Disaksikan di Seluruh Wilayah Indonesia

Kompas.com - 08/10/2021, 11:30 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Hari ini, Jumat (8/10/2021), akan ada hujan meteor Draconid, yang mencapai puncaknya pada pukul 16.00 WIB, 17.00 WITA, atau 18.00 WIT.

Hujan Meteor Draconid sudah mulai bermunculan sejak 6 Oktober 2021, dan akan terus berlangsung hingga 10 Oktober 2021 mendatang.

Namun, puncaknya akan terjadi pada hari ini, Jumat (8/10/2021).

Baca juga: Klik gurupppk.kemdikbud.go.id, Cek Hasil Seleksi Kompetensi PPPK Guru 2021

Waktu terbaik menyaksikannya

Kepala Bidang Diseminasi Pusat Sains Antariksa, Badan Riset dan Inovasi Nasional (BRIN) Emanuel Sungging mengatakan, fenomena langit ini bisa disaksikan di seluruh wilayah di Indonesia.

"Bisa disaksikan dari berbagai tempat di Indonesia, sepanjang kondisi gelap," kata Emanuel seperti diberitakan Kompas.com, Senin (4/10/2020).

Di Indonesia, puncak hujan meteror Draconid terjadi sekitar pukul 16.00 WIB, 17.00 WITA, atau 18.00 WIT.

Melansir laman Edukasi Sains Antariksa BRIN, puncak hujan meteroid Draconid bisa disaksikan mulai awal senja dengan durasi selama 3 jam dan dapat disaksikan dengan mata telanjang.

Hujan meteor akan terpantau dari arah utara-barat laut, hingga barat laut dengan intensitas antara 4-6 meteor per jam. Hujan meteor ini akan lebih baik jika diamati dari belahan bumi bagian utara.

Intensitas tersebut bisa terlihat jika cuaca cerah dan bebas polusi cahaya.

Adapun bagi mereka yang mengamati dari area perkotaan dengan polusi cahaya tinggi, maka hanya akan menyaksikan 1-2 meteor saja per jam.

Baca juga: Puncak Hujan Meteor Draconid 8 Oktober dan Waktu Terbaik Menyaksikannya

Mengenal meteor Draconid

Hujan meteor adalah meteor yang jatuh dan melewati permukaan bumi dalam jumlah yang banyak, sehingga dari permukaan bumi akan dilihat oleh manusia seolah seperti hujan yang turun.

Adapun hujan meteor dinamai berdasarkan titik asal munculnya hujan meteor.

Hujan meteor Draconid berasal dari sisa debu komet 21P/Giacobini-Zinner.

Komet ini mengorbit di matahari setiap 6,6 tahun. Karena itu, hujan meteor Draconid juga biasa dikenal sebagai hujan meteor Giacobinid.

Adapun Giacobini-Zinner berada di konstelasi Draco, maka fenomena hujan meteornya disebut hujan meteor Draconid.

Hujan meteor Draconid sempat menjadi salah satu hujan meteor paling spektakuler sepanjang sejarah antariksa. Namun, seiring berjalannya waktu, intensites hujan meteor ini semakin berkurang.

Emanuel mengatakan, itu sebagian besar pengamat antariksa menganggap fenomena hujan meteor ini kurang begitu menarik.

"Dianggap kurang menarik karena jumlahnya yang kecil, jd kurang meriah," ujar Emanuel.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com