Jenazah Monterola ditemukan sekitar delapan jam setelah kejadian.
Sementara, Alastra ditemukan sekitar pukul 11.30 waktu setempat pada Senin lalu, dan ibunya, Jacel, ditemukan pukul 01.00 waktu setempat pada Selasa di Perairan Kota Carmen, Cebu Utara.
Pada video yang tersebar, tampak Monterella tengah berupaya meraih sepotong kayu. Akan tetapi, arus air sangat deras sehingga dia kehilangan pegangan dan ikut hanyut.
Baca juga: Viral, Video Ikan Hiu Gigit Kabel Bawah Laut Sebabkan Indihome dan Telkomsel Gangguan, Benarkah?
Kepala CPPO, Kolonel Polisi Engelbert Soriano, mengatakan, polisi telah dikerahkan di daerah itu untuk memastikan tempat itu dilarang untuk umum.
Soriano mengatakan, pihaknya tengah menyelidiki untuk mencari tahu siapa yang mengizinkan para korban piknik di lokasi tersebut.
Mantan Wali Kota Catmon, Dan Modiquillo Jusay, yang kini menjadi anggota dewan kota, mengatakan, daerah tempat air terjun itu merupakan milik pribadi.
"Itu tidak dikembangkan oleh unit pemerintah daerah sebagai tujuan wisata karena dianggap daerah berbahaya," kata Jusay.
Sebuah plakat di pintu masuk area menunjukkan bahwa orang yang akan berenang di air terjun diminta membayar 50 Peso FIlipina atau sekitar Rp 14.000 sebagai sumbangan.
Jusay mengatakan, daerah itu rawan banjir karena berada di dekat sungai utama Catmon.
Wilson Ramos, pejabat sementara dari Badan Penanggulangan dan Pengurangan Risiko Bencana Provinsi, mengatakan, ada sekitar 100 orang berenang di daerah itu ketika banjir bandang terjadi.
Ketiga korban tersebut merupakan bagian dari 11 keluarga yang sedang bermain di air terjun.
Baca juga: Video Viral Ikan Berlompatan ke Pinggir Pantai di Jogja, Apa yang Terjadi?
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.