Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tips Atasi Panik Saat Ban Mobil Selip di Musim Hujan

Kompas.com - 26/09/2021, 21:18 WIB
Artika Rachmi Farmita

Penulis

Jika daya cengkeram ban sudah kembali, mobil baru bisa dikendalikan seperti mengubah arah kemudi atau menekan pedal rem. 

Itupun harus dilakukan secara halus dan bertahap untuk menjaga daya pijak ban.

Baca juga: Mulai Masuk Musim Penghujan, Simak Tips Atasi Ban Mobil Selip

 

4. Waspada dan jaga jarak aman

Selanjutnya, Imansyah berpesan agar pengemudi tetap waspada terhadap lingkungan sekitar mobil, termasuk kendaraan lain dari arah belakang.

Namun ia menambahkan, langkah terbaik ialah mencegah terjadi ban selip.

Caranya ialah dengan segera mengurangi kecepatan mobil begitu hujan turun atau melewati jalan licin. "Kurangi sekitar 20 persen dari kecepatan normal," ujar dia.

Hal itu dilakukan agar ban tetap mendapatkan daya cengkeram yang optimal.

Serta mengurangi risiko kecelakaan jika sampai ban selip karena mobil masih dapat dikendalikan dengan baik.

Kemudian, pengemudi juga harus jaga jarak aman dengan kendaraan di depan supaya ketika ada masalah dapat direspons dengan cepat dan aman.

Cek kerikil di alur tapak ban

Salah satunya adalah hal yang kerap dianggap sepele, yaitu kerikir terselip di alur tapak ban.

Baik saat musim hujan maupun kemarau, banyak orang tidak menyangka bahwa keadaan ban dengan kerikil tersebut cukup berbahaya.

Batu kerikil yang lama menempel di alur ban bisa merusak material ban. On Vehicle Test PT Gajah Tunggal Tbk, Zulpata Zainal, mengatakan hal itu dapat mengganggu untuk jangka panjang dan kasus ekstrem.

Baca juga: Waspada, Bahaya Kerikil yang Terselip di Alur Tapak Ban

 

"Batu kerikil ini jadi faktor eksternal yang bisa merusak ban, efek terparah bila serat kawat sudah karat, maka bisa jadi potensi kerusakan seperti ban yang pecah ketika digunakan," kata dia.

Menurut Zulpata, kerikil di alur ban bisa berbahaya karena dapat merobek karet permukaan ban. Misalnya, ketika batu kerikil yang tajam sampai mengenai belt atau serat kawat yang jadi struktur ban.

Ketika kawat tersebut sudah terbuka, maka korosi atau karat akan mudah terjadi. Korosi dapat mudah terjadi ketika terkena air, baik itu saat mencuci kendaraan, melewati genangan air, maupun terkena hujan.

Saat serat kawat menjadi berkarat, daya tahan ban akan jauh lebih rapuh. Akumulasi tersebut membuat usia ban jadi pendek sehingga akan sangat berbahaya dari segi keselamatan.

Sumber: Kompas.com (Penulis: Ruly Kurniawan, Donny Dwisatryo Priyantoro | Editor: Azwar Ferdian)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

3 Bek Absen Melawan Guinea, Ini Kata Pelatih Indonesia Shin Tae-yong

Tren
Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Alasan Israel Tolak Proposal Gencatan Senjata yang Disetujui Hamas

Tren
Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Pendaftaran Komcad 2024, Jadwal, Syaratnya, dan Gajinya

Tren
Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Studi Baru Ungkap Penyebab Letusan Dahsyat Gunung Tonga pada 2022

Tren
Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Mengenal 7 Stadion yang Jadi Tempat Pertandingan Sepak Bola Olimpiade Paris 2024

Tren
Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Mengenal Alexinomia, Fobia Memanggil Nama Orang Lain, Apa Penyebabnya?

Tren
Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Sunat Perempuan Dilarang WHO karena Berbahaya, Bagaimana jika Telanjur Dilakukan?

Tren
UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

UU Desa: Jabatan Kades Bisa 16 Tahun, Dapat Tunjangan Anak dan Pensiun

Tren
Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Harga Kopi di Vietnam Melambung Tinggi gara-gara Petani Lebih Pilih Tanam Durian

Tren
Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Kasus Mutilasi di Ciamis dan Tanggung Jawab Bersama Menangani Orang dengan Gangguan Mental

Tren
Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Potensi Manfaat Tanaman Serai untuk Mengatasi Kecemasan Berlebih

Tren
Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Terkait Penerima KIP Kuliah yang Bergaya Hedon, UB: Ada Evaluasi Ulang Tiga Tahap

Tren
Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Catat, Ini 5 Jenis Kendaraan yang Dibatasi Beli Pertalite di Batam Mulai Agustus

Tren
Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Wacana Pembongkaran Separator di Ring Road Yogyakarta, Begini Kata Ahli UGM

Tren
BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

BMKG: Wilayah yang Dilanda Hujan Lebat dan Angin Kencang 9-10 Mei 2024

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com