Jika daya cengkeram ban sudah kembali, mobil baru bisa dikendalikan seperti mengubah arah kemudi atau menekan pedal rem.
Itupun harus dilakukan secara halus dan bertahap untuk menjaga daya pijak ban.
Baca juga: Mulai Masuk Musim Penghujan, Simak Tips Atasi Ban Mobil Selip
Selanjutnya, Imansyah berpesan agar pengemudi tetap waspada terhadap lingkungan sekitar mobil, termasuk kendaraan lain dari arah belakang.
Namun ia menambahkan, langkah terbaik ialah mencegah terjadi ban selip.
Caranya ialah dengan segera mengurangi kecepatan mobil begitu hujan turun atau melewati jalan licin. "Kurangi sekitar 20 persen dari kecepatan normal," ujar dia.
Hal itu dilakukan agar ban tetap mendapatkan daya cengkeram yang optimal.
Serta mengurangi risiko kecelakaan jika sampai ban selip karena mobil masih dapat dikendalikan dengan baik.
Kemudian, pengemudi juga harus jaga jarak aman dengan kendaraan di depan supaya ketika ada masalah dapat direspons dengan cepat dan aman.
Salah satunya adalah hal yang kerap dianggap sepele, yaitu kerikir terselip di alur tapak ban.
Baik saat musim hujan maupun kemarau, banyak orang tidak menyangka bahwa keadaan ban dengan kerikil tersebut cukup berbahaya.
Batu kerikil yang lama menempel di alur ban bisa merusak material ban. On Vehicle Test PT Gajah Tunggal Tbk, Zulpata Zainal, mengatakan hal itu dapat mengganggu untuk jangka panjang dan kasus ekstrem.
Baca juga: Waspada, Bahaya Kerikil yang Terselip di Alur Tapak Ban
"Batu kerikil ini jadi faktor eksternal yang bisa merusak ban, efek terparah bila serat kawat sudah karat, maka bisa jadi potensi kerusakan seperti ban yang pecah ketika digunakan," kata dia.
Menurut Zulpata, kerikil di alur ban bisa berbahaya karena dapat merobek karet permukaan ban. Misalnya, ketika batu kerikil yang tajam sampai mengenai belt atau serat kawat yang jadi struktur ban.
Ketika kawat tersebut sudah terbuka, maka korosi atau karat akan mudah terjadi. Korosi dapat mudah terjadi ketika terkena air, baik itu saat mencuci kendaraan, melewati genangan air, maupun terkena hujan.
Saat serat kawat menjadi berkarat, daya tahan ban akan jauh lebih rapuh. Akumulasi tersebut membuat usia ban jadi pendek sehingga akan sangat berbahaya dari segi keselamatan.
Sumber: Kompas.com (Penulis: Ruly Kurniawan, Donny Dwisatryo Priyantoro | Editor: Azwar Ferdian)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.