Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tertarik Menambang Bitcoin? Mudah dan Menggiurkan, tapi Boros Listrik

Kompas.com - 19/09/2021, 17:00 WIB
Artika Rachmi Farmita

Penulis

KOMPAS.com - Kemudahan menambang Bitcoin, salah satu mata uang kripto, diam-diam menghabiskan pasokan listrik yang tak sedikit alias boros listrik.

Untuk menghasilkan sekeping Bitcoin, dibutuhkan seperangkat komputer atau mining rig yang terdiri dari banyak kartu pengolah grafis (GPU).

New York Times dalam laporannya membeberkan betapa borosnya aktivitas penambangan Bitcoin.

Disebutkan pembuatan Bitcoin bisa mengonsumsi listrik sebanyak 91 terawatt per jam per tahun. Jumlah tersebut bakal naik lima kali lipat dari lima tahun lalu, dan hampir mencapai setengah dari total konsumsi listrik di seluruh dunia.

Konsumsi listrik untuk menambang Bitcoin setiap tahunnya, disebut setara dengan konsumsi listrik di Washington tiap tahun. Jumlah tersebut juga tujuh kali lipat dari total konsumsi listrik operasional Google di seluruh dunia.

Baca juga: Akhir Pekan, Harga Bitcoin dkk Masih Kompak Berguguran

Mengapa proses menambang Bitcoin bisa menghabiskan listrik seboros itu?

Menambang Bitcoin: mudah dan menggiurkan

Jika dirunut, borosnya konsumsi listrik untuk menambang Bitcoin dimulai dari proses yang dilakukan para penambang.

Melakukan transaksi Bitcoin amat mudah. Diawali dengan membuka akun di platform penukar uang Bitcoin seperti Coinbase.

Di platform tersebut, orang bisa membeli Bitcoin dengan membayar melalui mata uang yang sah, seperti dollar atau rupiah. Pundi-pundi Bitcoin yang telah dibeli, disimpan di dalam dompet digital.

Untuk belanja menggunakan Bitcoin, penambang harus mentransfer Bitcoin ke dompet digital orang lain, seperti transaksi pembayaran lumrah. Hanya saja, transaksi ini harus divalidasi.

Secara sederhana, proses validasi dilakukan untuk meyakinkan penjual bahwa Bitcoin yang diterima adalah asli.

Keseluruhan proses ini akan dicatat dan diamankan ke dalam sistem Bitcoin public ledger atau dikenal dengan istilah blockchain.

Baca juga: Cara Kerja Bitcoin sebagai Alat Pembayaran Sah di El Salvador

Rangkaian blockchain inilah yang membutuhkan konsumsi listrik yang sangat besar.

Para penambang akan berlomba-lomba untuk menjadi pihak yang memvalidasi transaksi dan memasukannya ke dalam blockchain.

Penyebab penambangan Bitcoin boros listrik

Untuk mendapatkan Bitcoin, komputer yang digunakan para penambang harus mampu memecahkan soal matematika yang melibatkan serangkaian perhitungan algoritma rumit.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com