Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tradisi Berburu Lumba-Lumba di Faroe yang Jadi Sorotan Dunia...

Kompas.com - 19/09/2021, 13:15 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Kepulauan Faroe tengah menjadi sorotan dunia karena tradisi perburuan lumba-lumba yang mengakibatkan ribuan mamalia laut itu menjadi korban.

Melansir CBC News, 16 September 2021, kelompok aktivis pelindung satwa belum lama ini menggunggah video yang memperlihatkan pembantaian 1.428 ekor lumba-lumba di Eysturoy.

Persitiwa itu terjadi pada 12 September 2021. Jumlah lumba-lumba yang menjadi korban perburuan itu diklaim sebagai yang terbesar dalam beberapa tahun belakangan ini.

Sea Shepherd, kelompok internasional yang berfokus pada perlindungan satwa dan ekosistem laut, menyebutkan, pembantaian lumba-lumba tersebut kemungkinan adalah yang terbesar dalam sejarah.

"Itu benar-benar sebuah bencana, bisa dibilang sangat tak terduga, itu bisa jadi merupakan perburuan lumba-lumba dalam satu waktu, yang terbesar yang pernah tercatat dalam sejarah," kata Robert Read, Direktur Kampanye Sea Shepherd Conservation Society.

Baca juga: Tradisi Bunuh 1.400 Lumba-lumba Jadi Kontroversi, Ini Janji Kepulauan Faroe


Tradisi akan dikaji

Aktivis telah lama menyuarakan bahwa tradisi perburuan lumba-lumba di Kepulauan Faroe adalah suatu bentuk kekejaman terhadap binatang.

Akan tetapi, kecaman itu tidak menyurutkan orang-orang yang tetap mempertahankan praktik tersebut dengan dalih menjaga tradisi.

Meski demikian, peristiwa yang baru-baru ini terjadi telah membuat orang-orang yang mempertahankan tradisi itu untuk melakukan pengkajian terhadap relevansinya.

"Kami harus mengakui bahwa kejadian itu tidak sesuai dengan yang kami harapkan," kata Hans Jacob Hermansen, mantan ketua asosiasi perburuan lumba-lumba Kepulauan Faroe.

"Kami akan mengevaluasi sebab-sebab kesalahan itu terjadi, apa penyebabnya dan mengapa, serta apa yang dapat kami lakukan untuk mencegah kesalahan yang sama terulang di masa depan," ujar dia.

Baca juga: Viral, Video Lumba-Lumba Berwarna Pink, Ini Penjelasan LIPI

Mengenal tradisi perburuan lumba-lumba

Melansir Live Science, 16 September 2021, perburuan lumba-lumba adalah tradisi yang telah mengakar sejak lama di Kepulauan Faroe.

Tradisi ini berasal dari zaman Viking, dan dikenal dalam bahasa lokal sebagai Grindadráp.

Tradisi ini dilakukan dengan menggiring paus pilot atau spesies lumba-lumba besar lainnya ke fjord pulau dan membunuh mereka dengan tombak khusus.

Tradisi ini merupakan satu-satunya praktik perburuan paus dan lumba-lumba yang masih dilakukan di kawasan Eropa Barat.

Umumnya, lumba-lumba yang diburu kemudian disembelih dan dagingnya dibagikan untuk membantu memberi makan masyarakat.

Halaman:

Terkini Lainnya

Berawal dari Cabut Gigi, Perempuan Ini Alami Infeksi Mulut hingga Meninggal Dunia

Berawal dari Cabut Gigi, Perempuan Ini Alami Infeksi Mulut hingga Meninggal Dunia

Tren
Ramai soal Kepribadian Kucing Ditentukan oleh Warna Bulunya, Pakar: Tidak Selalu Kucing 'Oren' Barbar

Ramai soal Kepribadian Kucing Ditentukan oleh Warna Bulunya, Pakar: Tidak Selalu Kucing "Oren" Barbar

Tren
8 Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

8 Suplemen untuk Meningkatkan Kekebalan Tubuh

Tren
Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Profil Sadiq Khan, Anak Imigran Pakistan yang Sukses Jadi Wali Kota London Tiga Periode

Tren
Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Bukan Cuma Olahraga, Lakukan 3 Gerakan Ini untuk Jaga Kesehatan

Tren
Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Apa yang Akan Terjadi pada Tubuh Saat Minum Kopi Sebelum Makan?

Tren
Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Wilayah yang Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 7-8 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN]  Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

[POPULER TREN] Ikan Tinggi Albumin, Cegah Sakit Ginjal dan Hati | Pemain Malaysia Disiram Air Keras

Tren
PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

PBB Kecam Israel Buntut Pemberedelan Al Jazeera, Ancam Kebebasan Pers

Tren
Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Waspada, Modus Penipuan Keberangkatan Haji dengan Visa Non-Haji

Tren
Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Cara Menyewa Kereta Api Luar Biasa untuk Perjalanan Wisata

Tren
Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Kemendagri Pastikan PNS di Lubuklinggau yang Tiba-tiba Jadi WN Malaysia Sudah Kembali Jadi WNI

Tren
Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Ramai soal Milky Way di Langit Indonesia, Simak Waktu Terbaik untuk Menyaksikannya

Tren
Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Seorang Suami di Cianjur Tak Tahu Istrinya Laki-laki, Begini Awal Mula Perkenalan Keduanya

Tren
Cara Menghapus Semua Postingan Facebook, Mudah Bisa lewat HP

Cara Menghapus Semua Postingan Facebook, Mudah Bisa lewat HP

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com