Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ini Penyebab Ribuan Burung Pipit Berjatuhan di Bali, Hasil Uji Laboratorium BBvet

Kompas.com - 18/09/2021, 16:30 WIB
Maya Citra Rosa

Penulis

KOMPAS.com - Penyebab matinya ribuan Burung Pipit di Kuburan Banjar Sema, Desa Pring, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali mulai diketahui melalui hasil uji laboratorium.

Berdasarkan penelitian Balai Besar Veteriner (BBVet) Denpasar, yang kemudian diserahkan ke Dinas Kesehatan Hewan dan Peternakan Kabupaten Gianyar, menunjukkan burung-burung tersebut dinyatakan tidak terkena penyakit infeksius.

"Kematian burung-burung tersebut tidak mengarah pada penyakit infeksius," kata Kepala Bidang Kesehatan Hewan Dinas Pertanian dan Peternakan Kabupaten Gianyar Made Santiarka saat dihubungi, Jumat (17/9/2021).

Menurut Santiarka, penyakit infeksius bisa disebabkan oleh serangan mikroorganisme berupa bakteri, virus, jamur, dan parasit.

Namun, ia memastikan, kematian ribuan burung di Bali tersebut bukan karena mikroorganisme yang menjadi penyebab terjadinya infeksius.

Dalam penelitiannya, BBVet Denpasar mengecek penyakit infeksius berdasarkan uji histopatologi terhadap bangkai burung pipit yang berjatuhan.

Kemudian hasil tes polymerase chain reaction (PCR) untuk Newcastle Disease (ND) burung tersebut juga menunjukkan bahwa kawanan hewan itu negatif dari penyakit flu burung.

"Artinya kematian itu tidak disebabkan oleh mikroorganisme," kata dia.

Baca juga: Hasil Uji Laboratorium Ribuan Burung Pipit yang Berjatuhan di Bali Keluar, Penyebab Kematian Ternyata...

Dugaan penyebab kematian ribuan burung pipit

Santiarka menduga, ada beberapa penyebab burung tersebut berjatuhan dan mati.

Di antaranya, burung yang bertengger di pohon asam diduga tidak kuat melawan asam hujan.

Hujan yang lebat tersebut membuat burung-burung tersebut kekurangan oksigen.

"Kayak kita berenang terlalu banyak air, kita kan jadi sulit bernapas karena kekurangan O2. Karena hujan lebat dia kan, terguyur air banyak sekali. Di samping itu juga kemungkinan juga bisa matinya karena habis makan-makanan yang beracun," tuturnya.

Baca juga: Fenomena Ratusan Burung Pipit Mati di Cirebon, Petugas DKPPP Ambil Sampel Hewan untuk Diteliti

Sebelumnya, sebuah video yang memperlihatkan burung pipit jatuh berhamburan ke tanah, viral di media sosial.

Fenomena itu diketahui terjadi di kuburan Banjar Sema, Desa Pring, Kecamatan Blahbatuh, Kabupaten Gianyar, Bali.

(Sumber: Penulis: Kontributor Bali, Ach. Fawaidi | Editor: Pythag Kurniati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

[POPULER TREN] Media Asing Soroti Indonesia Vs Guinea | Ikan Tinggi Vitamin D

Tren
Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com