Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengenal Nocturia, Gangguan Sering Pipis di Tengah Malam

Kompas.com - 17/09/2021, 21:30 WIB
Inten Esti Pratiwi

Penulis

KOMPAS.com - Nocturia adalah keinginan buang air kecil yang terjadi tengah malam di sela-sela waktu tidur.

Ketika fase tidur sudah memasuki tidur nyenyak, alarm kandung kemih berbunyi nyaring. Akibatnya mau tak mau Anda harus bangkit dari kasur untuk menunaikan hajat kecil, menuju kamar mandi. 

Nocturia atau kebiasaan sering terbangun karena keinginan pipis atau buang kecil di tengah malam ini jangan disepelekan. Karena bisa jadi itu adalah tanda dari beberapa penyakit yang tidak sederhana.

Dilansir dari Menshealth, frekuensi dari berkemih lah yang membedakan itu alarm dari sebuah penyakit yang berbahaya ataukah hanya sistem metabolisme tubuh yang alami saja.

Baca juga: Penyebab dan Cara Mengatasi Gangguan Tidur Mengigau

Berbagai penyebab nocturia 

Nocturia disebabkan karena kandung kemih tak bisa menahan jumlah urin. Hal ini bisa karena produksi urin meningkat di malam hari lantaran Anda mengonsumsi air atau minuman terlalu banyak.

Tapi jika terjadi setiap hari, atau jika nocturia membuat aktivitas siang hari Anda jadi terganggu karena kurangnya jam tidur, maka bisa jadi itu adalah gejala dari berbagai penyakit.

Berikut ini adalah beberapa faktor yang bisa menyebabkan nocturia:

1. Tekanan darah tinggi

Ilustrasi tekanan darah tinggi pada anak Ilustrasi tekanan darah tinggi pada anak
Berdasarkan studi tahun 2009, ditemukan bahwa orang-orang yang terbangun tengah malam untuk pipis setidaknya sekali, 40 persennya memiliki tekanan darah tinggi.

Meski ini bukan penemuan pasti, namun bisa menjadi peringatan bagi Anda yang sering terbangun tengah malam untuk berkemih.

Jika Anda memiliki riwayat genetik tekanan darah tinggi, atau Anda memiliki faktor pemicu tekanan darah tinggi, maka segera lah berkonsultasi ke medis.

Baca juga: 7 Obat Alami Menurunkan Tekanan Darah Tinggi

2. Gangguan tidur

Bisa saja yang melatarbelakangi nocturia yang Anda alami adalah penyakit gangguan tidur. Jadi Anda ke kamar mandi bukan karena kandung kemih sudah penuh, namun karena mata susah memejam dan Anda tergerak untuk terus ke kamar mandi.

Selain insomnia, Anda bisa pula mengidap sleep apnea. Ketika napas Anda terhenti beberapa detik, sudah barang pasti Anda akan terbangun.

Nah ketika mata membuka ini lah, lantas timbul keinginan untuk melangkah ke kamar mandi.

3. Imbas dari mengonsumsi obat

Ilustrasi obat hipertensipixabay Ilustrasi obat hipertensi
Beberapa obat-obatan kimia, seperti obat untuk menangani edema dan tekanan darah tinggi, memiliki efek diuretik.

Sehingga jika Anda rutin mengonsumsi obat-obatan tersebut, risiko terjadi nocturia sangatlah besar.

Baca juga: 5 Cara Ampuh Menghentikan Diare Tanpa Obat

4. Diabetes

Penyebab selanjutnya dari nocturia adalah adanya diabetes yang tak tertangani dengan benar. 

Ketika tak diobati, kelebihan glukosa atau gula dalam darah akan mengalir dan terbuang ke dalam ginjal. Efeknya, kelebihan glukosa ini akan dibuang dalam bentuk cairan yaitu urin.

Jadi ketika Anda sering terbangun tengah malam, tak ada salahnya untuk mengecek kadar gula dalam darah Anda.

 

Selain empat faktor di atas, ditengarai masih ada lagi beberapa penyebab nocturia. Seperti infeksi saluran kemih, atau pembesaran prostat pada laki-laki.

Ketika frekuensi pipis di tengah malam terjadi lebih dari dua kali, sudah seharusnya Anda berlari ke medis untuk mendapatkan diagnosa yang tepat.

Baca juga: Hati-hati, Ini Alarm Tubuh yang Menandakan Anda Kebanyakan Zat Gula

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com