Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Daftar Vaksin Covid-19 yang Digunakan di Indonesia dan Efikasinya

Kompas.com - 12/09/2021, 12:50 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pemerintah telah memberikan izin penggunaan darurat 8 jenis vaksin Covid-19 untuk program vaksinasi di Indonesia.

Pada Sabtu (11/9/2021), Indonesia kembali menerima kedatangan vaksin tahap ke-57 dengan jenis vaksin Johnson & Johnson.

Jika dihitung dari kedatangan vaksin pertama pada Desember 2020, Indonesia sudah memiliki total lebih dari 232 juta dosis vaksin baik dalam bentuk bahan baku maupun vaksin dosis jadi.

“Indonesia untuk pertama kalinya menerima vaksin Johnson & Johnson berjumlah 500 ribu dosis,” kata Wakil Menteri Kesehatan RI dr. Dante Saksono Harbuwono pada konferensi pers secara virtual, Sabtu (11/9/2021).

Berikut daftar vaksin yang digunakan di Indonesia beserta efikasinya:

1. Sinovac

Suasana pelaksanaan vaksin Covid-19 Sinovac di Holywings Gatot Subroto, Jakarta, Senin (2/8/2021). Akselerasi vaksinasi Covid-19 ini diharapkan dapat menekan laju penyebaran Covid-19. Sebelumnya, Jokowi menargetkan vaksinasi 1 juta per hari pada Juli dan 2 juta per hari pada Agustus.KOMPAS.com/GARRY LOTULUNG Suasana pelaksanaan vaksin Covid-19 Sinovac di Holywings Gatot Subroto, Jakarta, Senin (2/8/2021). Akselerasi vaksinasi Covid-19 ini diharapkan dapat menekan laju penyebaran Covid-19. Sebelumnya, Jokowi menargetkan vaksinasi 1 juta per hari pada Juli dan 2 juta per hari pada Agustus.
Vaksin CoronaVac produksi Sinovac adalah vaksin pertama yang mendapatkan Emergency Use Authorization (EUA) dari Badan Pengawas Obat dan Makanan (POM) pada 11 Januari 2021.

Berdasarkan siaran pers Badan POM, 11 Januari 2021, hasil analisis uji klinik menunjukkan efikasi vaksin CoronaVac di Bandung sebesar 65,3 persen. Sementara, pada uji klinik fase 3 di Bandung, data imunogenisitas juga menunjukkan hasil yang baik.

Jumlah subjek yang memiliki antibodi untuk melawan virus tersebut yaitu 99,74 persen setelah 14 hari penyuntikan dan 99,23 persen setelah 3 bulan.

Dari studi klinik fase 3 di Indonesia, Turki dan Brazil selama 3 bulan setelah penyuntikan dosis yang ke 2 menunjukkan vaksin Sinovac aman dan tidak menyebabkan efek samping berat.

Efek samping vaksin hanya bersifat ringan berupa nyeri, iritasi dan sedang berupa pembengkakan sistemik, nyeri otot, demam dan gangguan sakit kepala. Badan POM mengatakan, efek samping tersebut tidak berbahaya dan dapat pulih kembali.

2. AstraZeneca

Ilustrasi vaksin AstraZeneca, dosis vaksin AstraZeneca, vaksin adenovirus, vaksin Covid-19.Shutterstock/Dimitris Barletis Ilustrasi vaksin AstraZeneca, dosis vaksin AstraZeneca, vaksin adenovirus, vaksin Covid-19.
Badan POM menerbitkan EUA untuk vaksin AstraZeneca pada 22 Februari 2021.

Mengutip siaran pers Badan POM, 9 Maret 2021, AstraZeneca merupakan vaksin COVID-19 yang dikembangkan oleh Oxford University bekerja sama dengan AstraZeneca menggunakan platform Non-Replicating Viral Vector (ChAdOx 1).

Vaksin AstraZeneca menunjukkan efikasi sebesar 62,10 persen dengan dua dosis standard yang dihitung sejak 15 hari pemberian dosis kedua hingga pemantauan sekitar dua bulan.

Hasil ini sesuai dengan persyaratan efikasi untuk penerimaan emergensi yang ditetapkan oleh WHO, yaitu minimal efikasi 50 persen.

3. Sinopharm

Vaksin Sinopharm yang akan diberikan kepada 14.800 pekerja  Kilang Tangguh LNG.  Efikasi Sinopharm mencapai 78 persen. Vaksinasi Gotong Royong menggunakan vaksin Sinopharm yang saat ini sudah didatangkan oleh PT Biofarma (Persero) pada batch I sebanyak 500.000 dosis dan batch II sebanyak 1 juta dosis.Dok. Kimia Farma Vaksin Sinopharm yang akan diberikan kepada 14.800 pekerja Kilang Tangguh LNG. Efikasi Sinopharm mencapai 78 persen. Vaksinasi Gotong Royong menggunakan vaksin Sinopharm yang saat ini sudah didatangkan oleh PT Biofarma (Persero) pada batch I sebanyak 500.000 dosis dan batch II sebanyak 1 juta dosis.
Badan POM memberikan izin penggunaan darurat vaksin Sinopharm produksi Beijing Bio-Institute Biological Product Co pada 29 April 2021, dengan nomor EUA2159000143A2 untuk vaksin dengan kemasan 1 vial berisi 0,5 ml (1 dosis) vaksin.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Berapa Banyak Aktivitas Fisik yang Dibutuhkan Kucing Peliharaan?

Berapa Banyak Aktivitas Fisik yang Dibutuhkan Kucing Peliharaan?

Tren
Bisakah Vitamin D Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Bisakah Vitamin D Menurunkan Berat Badan? Ini Penjelasannya

Tren
Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas dan Uber Cup 2024 Hari Ini

Link Live Streaming dan Jadwal Pertandingan Perempat Final Thomas dan Uber Cup 2024 Hari Ini

Tren
Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tumor Disebut Bisa Menumbuhkan Gigi dan Rambut Sendiri, Benarkah?

Tren
7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

7 Fakta Pembunuhan Wanita dalam Koper di Cikarang, Pelaku Ditangkap Jelang Resepsi 5 Mei

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 3-4 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

[POPULER TREN] Suhu Panas Menerjang Indonesia di Awal Mei 2024 | Jadwal Laga Indonesia Vs Irak di Piala Asia U23

Tren
Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Kemendikbud: Penerima KIP Kuliah Bergaya Hidup Mewah Diminta Mundur

Tren
Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Covid-19 Varian FLiRT Terdeteksi di AS, Memicu Peringatan Lonjakan Kasus di Musim Panas

Tren
Machu Picchu dan Borobudur

Machu Picchu dan Borobudur

Tren
6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

6 Kebiasaan Sederhana yang Membantu Meningkatkan Angka Harapan Hidup

Tren
Bolehkah Memakai 'Pimple Patch' Lebih dari Sekali?

Bolehkah Memakai "Pimple Patch" Lebih dari Sekali?

Tren
Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Polisi dan Istri Brigadir RAT Beda Keterangan soal Keberadaan Korban Sebelum Tewas

Tren
Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Viral, Video Wisatawan di Curug Ciburial Bogor Kena Pungli, Pelaku Sudah Diamankan

Tren
Alasan Kapolri Buka Peluang Pengungkapan Kasus Meninggalnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Alasan Kapolri Buka Peluang Pengungkapan Kasus Meninggalnya Brigadir RAT Dibuka Kembali

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com