Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Jaya Suprana
Pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan

Penulis adalah pendiri Sanggar Pemelajaran Kemanusiaan.

Menghayati Makna Keadilan

Kompas.com - 03/09/2021, 09:53 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Jawaban ayah saya menyadarkan bahwa masalah keadilan tidak sesederhana seperti yang saya tuntut. Ayah saya mengakui tidak adil dalam hal lebih memperhatikan adik saya ketimbang saya akibat ayah saya yakin bahwa adik saya memang jauh lebih membutuhkan perhatian ketimbang saya yang dianggap oleh ayah saya lebih mandiri ketimbang adik saya.

Ketidakadilan juga nyata tampak pada sistem ketenagakerjaan Indonesia yang memberikan fasilitas cuti menstruasi dan cuti hamil kepada para pekerja perempuan sementara tidak ada cuti menghamili bagi para pekerja lelaki.

Ketidakadilan terhadap kaum lelaki adalah tatakrama pada saat gawat-darurat seperti kapal tenggelam atau kebakaran gedung yang harus diselamatkan terlebih dahulu oleh kaum lelaki adalah kaum perempuan dan anak-anak sementara kaum lelaki harus menunggu giliran terakhir untuk menyelamatkan diri sendiri masing-masing

Das sollen

Bagi yang mengharapkan akan memperoleh jawaban tegas, tepat dan benar mengenai keadilan di dalam naskah sederhana ini terpaksa harus siap kecewa.

Mustahil saya mampu menjawab pertanyaan yang belum terkunjung terjawab secara tegas tepat benar sejak masa sebelum masehi sampai ke masa kini pada saat Anda membaca naskah ini.

Hukum bukan tujuan namun alat manusia untuk menghadirkan keadilan yang menurut Amartya Sen penerima anugrah Nobel yang mengutamakan keadilan sosial demi kesejahteraan rakyat.

Pada hakikatnya Amartya Sen meyakini bahwa seharusnya keadilan bukan hanya hadir di wilayah hukum namun juga ekonomi, sosial, pendidikan, kesehatan, gender, usia, kesejahteraan, sains, teknologi, agama, ekosistem, maka praktis segenap aspek kebudayaan dalam makna seluas-luasnya.

Keadilan bukan benda namun gagasan untuk menjaga keseimbangan dalam kehidupan di planet bumi bahkan di alam semesta.

Menurut pendapat subyektif saya pribadi yang tentu saja dangkal dan sempit, sukma makna keadilan tersirat di dalam cita-cita terluhur bangsa Indonesia yaitu masyarakat adil dan makmur yang hidup bersama di sebuah negara gemah ripah lipah loh jinawi, tata tenteram kerta rahardja.

Bukan tanpa makna bahwa Pancasila berawal dengan sila Ketuhanan yang Maha Esa dan berakhir pada sila Keadilan Sosial bagi Seluruh Indonesia yang layak ditafsirkan sebagai sasaran cita-cita utama perjuangan bangsa, negara, dan rakyat Indonesia.

Merdeka!

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Bagaimana Cahaya di Tubuh Kunang-kunang Dihasilkan? Berikut Penjelasan Ilmiahnya

Tren
Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Moeldoko Sebut Tapera Tak Akan Senasib dengan Asabri, Apa Antisipasinya Agar Tak Dikorupsi?

Tren
Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tips Mengobati Luka Emosional, Berikut 6 Hal yang Bisa Anda Lakukan

Tren
Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Profil Francisco Rivera, Pemain Terbaik Liga 1 Musim 2023/2024

Tren
Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Benarkah Pakai Sampo Mengandung SLS dan SLES Bikin Rambut Rontok? Ini Kata Dokter

Tren
Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Dinilai Muluskan Jalan Kaesang, Ini Sosok Penggugat Batas Usia Calon Kepala Daerah

Tren
Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Apa Itu Skala Waktu Greenwich Mean Time (GMT)? Berikut Sejarahnya

Tren
Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Gunung Semeru Hari Ini Erupsi 8 Kali, Tinggi Letusan 400 Meter

Tren
KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

KAI Ancam Pelaku Pelemparan Batu ke Kereta, Bisa Dipidana Penjara Seumur Hidup

Tren
5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

5 Wilayah Berpotensi Banjir Rob 1-10 Juni 2024, Mana Saja?

Tren
Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Mengapa Anjing Peliharaan Menjulurkan Lidah? Berikut 7 Alasan Umumnya

Tren
12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

12 Wilayah yang Berpotensi Kekeringan pada Juni 2024

Tren
Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Alasan Pekerja yang Sudah Punya Rumah Tetap Harus Jadi Peserta Tapera

Tren
Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Cara Mengajukan Pinjaman Melalui Layanan Dana Siaga BPJS Ketenagakerjaan, Apa Syaratnya?

Tren
Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Viral, Video Harimau Sumatera Masuk ke Halaman Masjid di Solok, Ini Penjelasan BKSDA

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com