Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengapa Konten Horor Lebih Disukai Masyarakat Indonesia?

Kompas.com - 01/09/2021, 20:08 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Media sosial belum lama ini diramaikan dengan informasi terkait beberapa YouTuber yang membuat konten horor dan viral di media sosial.

Adapun YouTuber yang dimaksud yakni Nadia Omara dengan 3,39 juta pengikut, dan Nessie Judge dengan 8,39 juta pengikut.

Dari dua YouTuber tersebut, warganet menilai YouTuber mana yang lebih disukai dalam menyampaikan ceritanya.

"Tanyarl, HOROR/HANTU. Choose your fighter!!!," tulis akun Twitter @bertanyarl.

Baca juga: 25 Rekomendasi Film Horor Jepang yang Sayang untuk Dilewatkan

Salah satu warganet yang turut menyimak konten bikinan Nadia Omara dan Nessie Jugde pun tidak yakin mana yang lebih baik.

Menurut dia, keduanya memiliki kelebihan masing-masing.

"Tapi Nadia kadang terlalu panjang ga to the points kyk Nessie. Keduanya punya kelebihan sendiri sih dan aku jg ga bs milih keduanya yg mana bagus. Sesuai mood aja mau nonton yg versi siapa," tulis akun Twitter @storiesofunluck.

Baca juga: Memotret Viral Kisah Horor KKN di Desa Penari...

Saat dicek, konten bertema horor yang dibuat oleh Nadia maupun Nessie pun tidak main-main jumlah penayangannya yakni sekitar lebih dari 200.000 sampai 500.000 tayangan.

Baca juga: 11 Rekomendasi Film Zombie Terbaik, Apa Saja?

Lalu, mengapa orang Indonesia cenderung tertarik dengan konten berbau horor?

Psikolog Klinis Veronica Adesla menyampaikan bahwa orang-orang cenderung menyukai konten horor karena ada sensasi penasaran dan ingin tahu lebih lanjut.

"Ada sensasi waktu nonton, ada deg-degannya, ada penasarannya, ada keingintahuan penonton seperti ini nanti kelanjutannya gimana, dan adegan-adegan seru," ujar Vero saat dihubungi Kompas.com, Minggu (29/8/2021).

Menurut dia, sensasi-sensasi yang muncul ini kemungkinan besar memang yang menjadi daya tarik dari kisah-kisah horor yang dibuat di berbagai platform hiburan.

Tidak hanya kisah horor, kisah-kisah mistis juga dinilai masih ramai penonton, termasuk di Indonesia.

"Kalau berbau mistis dan horor, ini memang masyoritas masyarakat masih mempercayai kayak cerita-cerita mistis tertentu, karena budaya masih match (sesuai)," lanjut dia.

Baca juga: 5 Cara Menjadi YouTuber Sukses pada 2021

Dampak menonton konten horor terlalu sering

Selain itu, Vero mengatakan bahwa dampak dari menonton konten horor atau bisa juga film horor bergantung pada sifat yang dimiliki suatu individu.

Ia menambahkan, ada dua tipe orang yang menonton konten horor.

Pertama, orang yang bawaannya sudah takut, namun tetap ingin menonton konten horor.

Baca juga: Soal Prank Sampah YouTuber Ferdian Paleka, dari Pelanggaran Etika hingga Tekanan karena Keadaan

Untuk tipe orang pertama atau yang takut dengan cerita horor, dia akan menyimak atau menonton konten horor sekadar memenuhi rasa penasarannya saja.

"Kalau orangnya takut denger cerita horor itu bisa sampai kebawa mimpinya," kata dia.

Kedua, orang yang biasa saja, dan menganggap konten horor hanya sebagai hiburan saja.

Baca juga: Menilik Peran Artis yang Kini Beralih Menjadi YouTuber, Ada Apa?

Beri sikap kritis

Sedangkan, ada orang lain yang menonton karena percaya adanya hal-hal yang berbau mistis di kehidupan sehari-hari.

"Karena itu (mistis) relate dengan sesuatu yang berhubungan dengan dirinya, dan menjadi hal-hal yang menyenangkan untuk ditonton," lanjut dia.

Meski begitu, dua tipe ini tidak bisa dipukul rata, karena tidak semua orang memiliki sifat takut dengan konten horor.

Bisa juga orang takut yang menonton konten horor akan menjadi semakin takut.

Baca juga: 5 Youtuber Terkaya di Dunia yang Mengelola Channel Game

Agar menonton konten menjadi lebih bijak, Vero mengimbau kepada masyarakat bahwa setiap menonton konten jenis apa pun, termasuk horor, harus dengan sikap berpikir kritis.

Artinya, penonton harus bisa mem-filter ulang apa yang dilihat, berpikir dengan logis, dan obyektif dalam melakukan hal tersebut.

"Jangan serta-merta ditelan mentah-mentah," imbuh dia.

Baca juga: Benarkah Pelaku Bom Bunuh Diri di Medan Seorang Youtuber?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

5 Kasus Pembunuhan Mutilasi yang Jadi Sorotan Dunia

Tren
Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Daftar Terbaru Kereta Ekonomi New Generation dan Stainless Steel New Generation, Terbaru KA Lodaya

Tren
Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Daftar Sekolah Kedinasan yang Buka Pendaftaran pada Mei 2024, Lulus Bisa Jadi PNS

Tren
Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Sering Dikira Sama, Apa Perbedaan Psikolog dan Psikiater?

Tren
Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Benarkah Kucing Lebih Menyukai Manusia yang Tidak Menyukai Mereka?

Tren
Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Banjir di Sulawesi Selatan, 14 Orang Meninggal dan Ribuan Korban Mengungsi

Tren
Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Buah-buahan yang Aman Dikonsumsi Anjing Peliharaan, Apa Saja?

Tren
BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

BPOM Rilis Daftar Suplemen dan Obat Tradisional Mengandung Bahan Berbahaya, Ini Rinciannya

Tren
Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Arkeolog Temukan Vila Kaisar Pertama Romawi, Terkubur di Bawah Abu Vulkanik Vesuvius

Tren
Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Kapan Seseorang Perlu ke Psikiater? Kenali Tanda-tandanya Berikut Ini

Tren
Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Suhu Panas Melanda Indonesia, 20 Wilayah Ini Masih Berpotensi Diguyur Hujan Sedang-Lebat

Tren
Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Apa Beda KIP Kuliah dengan Beasiswa pada Umumnya?

Tren
Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Kisah Bocah 6 Tahun Meninggal Usai Dipaksa Ayahnya Berlari di Treadmill karena Terlalu Gemuk

Tren
ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

ASN Bisa Ikut Pelatihan Prakerja untuk Tingkatkan Kemampuan, Ini Caranya

Tren
Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Arkeolog Temukan Kota Hilang Berusia 8.000 Tahun, Terendam di Dasar Selat Inggris

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com