Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Wisnu Nugroho
Pemimpin Redaksi Kompas.com

Wartawan Kompas. Pernah bertugas di Surabaya, Yogyakarta dan Istana Kepresidenan Jakarta dengan kegembiraan tetap sama: bersepeda. Menulis sejumlah buku tidak penting.

Tidak semua upaya baik lekas mewujud. Panjang umur upaya-upaya baik ~ @beginu

Berikan yang Terbaik, Juga Saat Tahu Akan Dikecewakan

Kompas.com - 31/08/2021, 07:56 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Tentu saja perjalanan ini dilakukan dengan kehati-hatian, memastikan diri sendiri sehat dan aman dengan disiplin menerapkan protokol kesehatan.

Disiplin ini tidak hanya untuk diri saya sendiri, tetapi juga untuk orang-orang yang saya jumpai. Kebaikan diri sendiri dan orang lain kini menjadi perhatian dan prioritas bersama.

Oya, selama di Yogyakarta, saya dan tim menyiapkan meteri untuk Season 3 Beginu.

Season 1 berisi 15 episode yang dimulai sejak 28 Oktober 2021 sudah tayang di Youtube dan Spotify.

Season 2 berisi 15 episode sudah tayang di Youtube dan segera semua di Spotify.

Season 3 berisi 15 episode, sedang dalam persiapan ini. Season 3 akan menampilkan percakapan dengan sejumlah tokoh yang mewarnai era 1990 akhir dan awal 2000 yang khas.

Sejumlah tokoh itu ada di Yogyakarta. Di antara mereka adalah grup musik Shaggydog yang terdiri dari Heruwa, Bandizt, Richard, Raymond, Lilik, dan Yoyok.

Kami bertemu di Sayidan yang menjadi sangat terkenal karena mereka. Kami ngobrol dan tentu saja bersuka ria.

Semangat era peralihan ke milenium yang diwarnai kejadian sosial politik yang berdampak hingga sekarang kami percakapkan. Juga tentang hal-hal yang tidak berubah dan perlu diperjuangkan sampai sekarang.

Untuk topik terakhir ini, saya bercakap-cakap dengan aktivis 1998 yang merawat semangat 98 tidak padam dengan tetap aktif di dunia kepenulisan: Puthut EA.

Kami mengenali sejumlah indikasi yang mengingatkan situasi 1998 dan respons sejumlah pihak atas situasi itu. Ada sejumlah kemiripan.

Yang menyenangkan, ada kecerdasan dan kejenakaan mereka yang melakukan perlawanan. Juga di tembok-tembok di jalan-jalan dan sekarang ditambah dan disangatkan di media sosial.

Semangat zaman ini tentu saja layak diharapkan dari generasi yang kerap dicap cenderung negatif secara sepihak sebagai generasi rebahan.

Sekadar peringatan, perlawanan dan perubahan untuk perbaikan bisa juga dilakukan sambil rebahan. Ini terbukti berulang-ulang dengan sarana media sosial. 

Namun, untuk corat-coret di tembok-tembok milik publik, ada kritik dari dalam yang disampaikan. Kritik itu layak didengarkan.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com