Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Ren Muhammad

Pendiri Khatulistiwamuda yang bergerak pada tiga matra kerja: pendidikan, sosial budaya, dan spiritualitas. Selain membidani kelahiran buku-buku, juga turut membesut Yayasan Pendidikan Islam Terpadu al-Amin di Pelabuhan Ratu, sebagai Direktur Eksekutif.

Kesadaran Niskala lan Nirtresna

Kompas.com - 30/08/2021, 15:46 WIB
Anda bisa menjadi kolumnis !
Kriteria (salah satu): akademisi, pekerja profesional atau praktisi di bidangnya, pengamat atau pemerhati isu-isu strategis, ahli/pakar di bidang tertentu, budayawan/seniman, aktivis organisasi nonpemerintah, tokoh masyarakat, pekerja di institusi pemerintah maupun swasta, mahasiswa S2 dan S3. Cara daftar baca di sini

Bagi yang punya harta berlimpah, tak perlu dipamerkan di media sosial. Lakukanlah aksi yang lebih manusiawi. Bayangkanlah jika engkau berada di posisi sebaliknya.

Pada siapa kau kan berharap pertolongan. Sudah terlampau banyak doa dipanjatkan ke Tuhan. Tapi ikhtiar kemanusiaan kita jauh panggang dari kenyataan. Hidup itu sederhana belaka. Maka sederhanakanlah kehidupanmu.

Kami kira kita kan bersepakat dalam soal ini: sarwendah yang telah kita alami dan dan rasakan, adalah keajaiban yang misterius.

Siapa yang bisa memilih akan jadi siapa, dan menjadi apa dalam perjalan hidup ini?

Mau tak mau kita hanya harus menerima peran yang dititipkan Sang Pemilik Hidup agar hidup menjadi hidup, memahami hidup dengan peran kita masingmasing.

Setiap orang dibekali sebuah proses dari masa kanak-kanak, tidak tahu apa-apa, bahkan dekat dengan hal hal yang berbahaya dan bodoh, terus kemudian bertambah besar, sehingga kawasan pengetahuan pun menjadi taman wawasan kita, yang juga terus mengalami perluasan seiring ruang waktu.

Perjalanan anak manusia ini menjadi rentetan peristiwa yang terus terhubung hingga anak manusia pada masanya memiliki kekuatan nutrisi pengetahuan dari pengalaman agar ia mampu mengarungi-melangsungkan hidupnya.

Kami hanya ingin mengajak kita semua untuk mengingat lagi siapa diri ini dan seberapa bijak kita menghargai proses hidup yang kita sudah dijalani sampai detik ini.

Niskala

 

Niskala artinya terlepas atau terhindar dari semua sifat, tidak berkaitan dengan sesuatu yang lain. Maka kesadaran model inilah yang bisa membawa kita pada kesejatian hidup.

Akhir kalam. Kami sertakan di sini sebuah pikukuh Sunda yang kiranya bisa jadi pelajaran berharga bagi kita, pada kemudian hari:

Dituntun ku santun. Dipiara ku rasa. Dilatih peurih. Diasuh lungguh. Diasah ku kanyaah. Disipuh ku karipuh. Dibimbing etika dan kesantunan. Dijiwai rasa. Dilatih penderitaan. Diasuh kesederhanaan. Diasah kasih-sayang. Lalu, dibalut kesusahan dan kepedihan.

Hidup itu harus dibimbing moral dan kesantunan. Keduanya wajib dipegang teguh dalam kehidupan bermasyarakat. Hidup juga harus dijiwai rasa, karena segala aspek dalam hidup adalah tentang rasa.

Kehilangan cara merasa sama artinya kehilangan hidup. Kita juga harus berlatih dengan perih, karena dengan adanya penderitaan, kita belajar bangkit dan kuat. Kepedihan mengenalkan pada kita arti kenikmatan hidup.

Diasuh oleh kesederhanaan bukan berarti miskin. Bahkan bisa lebih mewah tinimbang kekayaan. Dapat menimbulkan rasa syukur dan kebahagiaan. Dari kesederhaan lah muncul rasa cukup.

Hidup juga mesti diasah kasih sayang, karena tanpa adanya rasa kasih maka akan banyak menimbulkan pertikaian. Dalam sudut pandang psikologis, perasaan kasih adalah hal paling dasar yang dibutuhkan manusia.

Satu lagi, hidup harus dibalut oleh kesusahan, karena jika tidak mengenal rasa susah, maka kita tidak mengenal arti perjuangan dan kebahagiaan ketika mencapai hasil.

Kesulitan adalah proses hidup. Kesusahan adalah tantangan hidup yang harus dilalui dan diperjuangkan, sebab itulah yang akan meninggikan derajat kita di atas panggung raya kehidupan.

Cinta menumbuhkan bunga indah kehidupan
Kita merawatnya sebagai harapan
Rindu melumurinya dengan
Aroma wangi sepanjang perjalanan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com