Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Update 10 Daerah dengan Kasus Covid-19 Tertinggi di Indonesia

Kompas.com - 28/08/2021, 20:01 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Indonesia melaporkan 10.050 kasus positif Covid-19 harian pada Sabtu (28/8/2021). Jumlah tersebut lebih rendah dibandingkan hari sebelumnya.

Dengan tambahan kasus harian tersebut, total kasus infeksi Covid-19 di Indonesia kini sebanyak 4.066.404 kasus.

Sementara total korban meninggal 131.372 orang dan pasien yang sembuh 3.707.850 orang. 

Sedangkan kasus aktif Covid-19 terus mengalami penurunan menjadi 227.182 kasus.

DKI Jakarta masih menjadi provinsi dengan kasus positif terbanyak di Indonesia dengan 845.938 kasus, disusul Jawa Barat dan Jawa Tengah.

Baca juga: UPDATE 28 Agustus: Bertambah 10.050 Orang, Kasus Covid-19 di Indonesia Kini 4.066.404

10 daerah dengan kasus terbanyak

Berikut 10 daerah dengan kasus Covid-19 terbanyak di Indonesia, dikutip dari laman covid19.go.id:

1. DKI Jakarta
Positif: 845.237
Meninggal: 13.201

2. Jawa Barat
Positif: 669.103
Meninggal: 12.540

3. Jawa Tengah
Positif: 462.178
Meninggal: 27.777

5. Jawa Timur
Positif: 372.388
Meninggal: 26.862

5. Kalimantan Timur
Positif: 145.711
Meninggal: 4.846

Baca juga: UPDATE 28 Agustus: Bertambah 591, Total Ada 131.372 Kasus Kematian akibat Covid-19 di Indonesia

 

6. DIY
Positif: 144.608
Meninggal: 4.607

7. Banten
Positif: 126.907
Meninggal: 2.567

8. Riau
Positif: 119.568
Meninggal: 3.496

9. Bali
Positif: 102.140
Meninggal: 3.153

10. Sulawesi Selatan
Positif: 101.434
Meninggal: 1.884. 

Baca juga: UPDATE: Sebaran 10.050 Kasus Baru Covid-19 di Indonesia, Tertinggi di Jawa Timur

Indonesia berpeluang jadi hiperendemi Covid-19

Dewan Pakar Ikatan Ahli Kesehatan Masyarakat Indonesia (IAKMI) Hermawan Saputra menuturkan, Indonesia berpotensi mengalami pandemi Covid-19 dalam waktu yang lama.

Hal ini dilatarbelakangi oleh kondisi geografi dan demografi Indonesia.

"Bisa saja di masing-masing negara ada kasus yang bertahan, tetapi sedikit dapat dimitigasi dengan baik risikonya," kata Hermawan, dikutip dari Antara.

"Tetapi bisa jadi juga di beberapa negara akan ada kasus yang tetap tinggi, walaupun WHO sudah mencabut status pandemi," sambungnya.

Hiperendemi

Tak hanya endemi, Hermawan bahkan menyebut Indonesia akan mengalami hiperendemi.

Epidemiolog Griffith University Dicky Budiman mengatakan, hiperendemi merujuk pada kehadiran wabah secara terus-menerus dalam satu wilayah.

Tak hanya itu, wilayah disebut mengalami hiperendemi ketika suatu wabah atau penyakit dengan kasus yang sangat banyak dan mudah terdeteksi di populasi.

"Ada juga yang mengistilahkan hiperendemi sebagai satu penyakit yang hampir sama di setiap populasi usia," kata Dicky kepada Kompas.com, Jumat (27/8/2021).

Menurut Dicky, hiperendemi akan terjadi di Indonesia ketika penanganan Covid-19 dilakukan sekedarnya dan minim strategi.

Jika strategi pandemi Covid-19 tidak berubah dan hanya mengandalkan vaksinasi, maka Indonesia akan mengalami hiperpandemi.

Baca juga: Indonesia Disebut Akan Alami Hiperendemi Covid-19, Apa Itu?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Apa itu Badai Sitokin?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com