KOMPAS.com - Program Kartu Prakerja masih terus berjalan. Kini, Prakerja telah memasuki gelombang 19.
Pada setiap pembukaan gelombang, program ini selalu mendapatkan antusiasme tinggi dari masyarakat.
Namun, tak semua yang mendaftarkan diri dapat lolos ke tahap selanjutnya, karena terdapat kuota di setiap gelombang seleksinya.
Lantas, apa saja penyebab gagal lolos Prakerja?
Baca juga: Indomie Nomor 1 Versi LA Times, Seperti Ini Popularitasnya di Dunia
Melansir pemberitaan sebelumnya, kebanyakan pendaftar gagal pada proses verifikasi.
Perlu diketahui bahwa proses seleksi program dilakukan lewat sistem, yang akan menampilkan seluruh Nomor Induk Kependudukan (NIK) para pendaftar.
Adapun NIK ini akan dicocokkan dengan data Dukcapil dan daftar terlarang (backlist).
Pendaftar yang masuk dalam daftar terlarang secara otomatis akan diblokir oleh sistem, berakibat tidak dapat mendaftar ke gelombang selanjutnya.
Untuk setiap nomor kartu keluarga (KK) dibatasi dua orang anggota keluarga.
Diberitakan Kompas.com, 24 Agustus 2021, berikut sejumlah hal yang membuat gagal lolos program Prakerja:
Pendaftaran mengandalkan basis data kependudukan dari Kementerian Dalam Negeri (Kemendag), sehingga data harus benar-benar sesuai.
Apabila terdapat kesalahan, termasuk salah ketik saat pengisian NIK, ini dapat menyebabkan data tak bisa terverifikasi oleh sistem.
Banyaknya jumlah pendaftar dibandingkan peserta yang diterima setiap gelombangnya juga dapat menambah peluang gagal.
Seperti diketahui, setiap gelombang seleksi telah diberikan kuota.
Telah ditetapkan bahwa kategori orang yang tidak berhak menjadi penerima program ini antara lain pejabat negara, pimpinan dan anggota dewan perwakilan rakyat, aparatur sipil negara, TNI/POLRI, kepala desa dan perangkatnya, serta direksi hingga dewan pengawas BUMN atau BUMD.