Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kronologi Ledakan Bom Kabul Afghanistan yang Tewaskan 90 Warga dan 13 Tentara AS

Kompas.com - 27/08/2021, 11:30 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

Setelah dua ledakan bom dalam waktu berdekatan itu, penduduk Afghanistan kembali dikejutkan oleh suara ledakan ketiga sekitar pukul 20.00 waktu setempat.

Akan tetapi, seorang juru bicara Taliban mengonfirmasi bahwa ledakan ketiga itu berasal dari militer AS yang menghancurkan amunisi.

Rob McBride dari Al Jazeera yang melaporkan dari Kabul mengatakan, ledakan ketiga itu terdengar seperti "dentuman yang sangat keras, dan berasal dari ledakan yang sangat besar".

Baca juga: Emosional dan Hampir Menangis, Biden Ancam Pelaku Bom Kabul Afghanistan

Bersiap untuk serangan lanjutan

Melansir Reuters, Jumat (27/8/2021), pasukan AS di Kabul kini bersiap menghadapi lebih banyak serangan dari ISIS.

Seorang pejabat AS mengatakan kepada Reuters bahwa jumlah personel AS yang tewas kemungkinan akan meningkat lebih tinggi lagi.

Selain 13 orang yang tewas, 18 pasukan AS terluka dan sedang dalam proses dievakuasi dengan C-17 dengan unit bedah.

Serangan itu menandai korban militer AS pertama di Afghanistan sejak Februari 2020 dan merupakan insiden paling mematikan bagi pasukan AS di negara itu dalam satu dekade.

Dalam sebuah pernyataan, ISIS mengaku bertanggung jawab dan mengatakan salah satu pembom bunuh diri mereka telah menargetkan "penerjemah dan kolaborator tentara AS".

Jenderal Korps Marinir Frank McKenzie, kepala Komando Pusat militer AS, mengatakan dalam jumpa pers bahwa ledakan itu diikuti dengan baku tembak.

McKenzie mengatakan serangan itu menunjukkan bahwa ancaman dari ISIS masih ada.

"Kami percaya itu adalah keinginan mereka untuk melanjutkan serangan ini dan kami memperkirakan bahwa serangan itu berlanjut, dan kami melakukan segala yang kami bisa untuk bersiap," kata McKenzie.

McKenzie menambahkan bahwa potensi serangan berikutnya dapat berasal dari roket yang ditembakkan ke bandara atau bom mobil yang menerjang kerumunan.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com