Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cek Ketersediaan Vaksin di Daerah via vaksin.kemkes.go.id, Ini Caranya

Kompas.com - 20/08/2021, 13:30 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Masyarakat kini bisa mengecek ketersediaan vaksin di kabupaten/kota melalui website vaksin.kemkes.go.id.

Juru Bicara Vaksinasi Covid-19 Kementerian Kesehatan (Kemenkes) dr. Siti Nadia Tarmidzi, M.Epid mengatakan, website ini merupakan salah satu upaya Kemenkes untuk memberikan transparansi kepada masyarakat terkait ketersediaan vaksin.

"Website ini adalah inisiatif Kemenkes untuk mendorong transparansi data vaksinasi kita kepada masyarakat," kata Nadia melalui konferensi pers virtual di YouTube Kemenkes, Kamis (19/8/2021).

Lantas, bagaimana cara mengeceknya?

Baca juga: Terbaru, Daftar 10 Daerah dengan Kasus Covid-19 Tertinggi di Indonesia

Cara cek vaksin via vaksin.kemkes.go.id

Berikut cara untuk melihat ketersediaan vaksin di daerah masing-masing:

Adapun data yang disediakan adalah jumlah penerima vaksin, pemakaian, stock dosis vaksin, rerata vaksinasi migguan dan estimasi sisa hari dari stok.

Ketersediaan vaksin

Indonesia telah kedatangan vaksin dengan total sekitar 190 juta dosis, baik dalam bentuk bulk atau bahan baku maupun vaksin jadi.

Dosis vaksin tersebut didistribusikan ke berbagai daerah di Indonesia.

Kendati demikian, banyak masyarakat yang belum bisa mengakses vaksinasi Covid-19 karena jumlah dosis vaksin terbatas.

"Vaksin yang kita terima ini tidak kita terima dalam jangka waktu sekaligus, jadi tidak semua vaksin datang," kata Nadia.

Maka dari itu, untuk Kemenkes menghimpun data ketersediaan vaksin di daerah untuk memastikan transparansi jumlah dosis vaksin.

"Pengguna dimudahkan untuk memantau estimasi ketersediaan vaksin dan update data jumlah vaksin berdasarkan wilayah dengan satuan terkecil adalah kabupaten kota," jelas Nadia.

Baca juga: Ramai Kartu Deklarasi Sehat untuk Syarat SKD CPNS, Ini Penjelasan BKN

Kepatuhan memasukkan data laporan

Data di laman ini akan diperbarui secara berkala. Adapun data dalam website tersebut merupakan data yang diberikan oleh pihak yang menyelenggarakan vaksinasi di daerahnya masing-masing.

"Data itu sifatnya sementara dan sewaktu-waktu bisa berubah, dilakuakan perubahan oleh pihak yang membagikan atau melaporkan data tersebut pada Kementerian Kesehatan," terang Nadia.

Pihaknya mengimbau kepada fasilitas layanan kesehatan (fasyankes) dan dinas kesehatan setempat untuk rutin memasukkan laporan dan data vaksinasi.

Hal ini agar data dalam website Kemenkes ini bisa menunjukkan data sesuai dengan ketersediaan vaksin sesungguhnya di daerah.

"Jadi memang harus diupdate secara rutin, mulai dari fasyankes, dinas kesehatan kabupaten/kota dan dinas kesehatan provinsi," imbuh dia.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Perjalanan Sashya Subono, Animator Indonesia di Balik Film Avatar, She-Hulk, dan Hawkeye

Tren
Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli 'Cash', Ini Faktanya

Ramai soal Mobil Diadang Debt Collector di Yogyakarta padahal Beli "Cash", Ini Faktanya

Tren
Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Pria di India Ini Memiliki Tumor Seberat 17,5 Kg, Awalnya Mengeluh Sakit Perut

Tren
Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Daftar 10 Ponsel Terlaris di Dunia pada Awal 2024

Tren
Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Ramai soal Pejabat Ajak Youtuber Korsel Mampir ke Hotel, Ini Kata Kemenhub

Tren
Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Beredar Penampakan Diklaim Ular Jengger Bersuara Mirip Ayam, Benarkah Ada?

Tren
Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Warganet Sambat ke BI, Betapa Susahnya Bayar Pakai Uang Tunai di Jakarta

Tren
Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Daftar Bansos yang Cair Mei 2024, Ada PKH dan Bantuan Pangan Non-tunai

Tren
8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

8 Catatan Prestasi Timnas Indonesia Selama Dilatih Shin Tae-yong

Tren
Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Promo Tiket Ancol Sepanjang Mei 2024, Ada Atlantis dan Sea World

Tren
Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Viral, Video Drone Diterbangkan di Kawasan Gunung Merbabu, TNGM Buka Suara

Tren
Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Daftar 19 Wakil Indonesia dari 9 Cabor yang Sudah Pastikan Tiket ke Olimpiade Paris 2024

Tren
Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Warga Bandung “Menjerit” Kepanasan, BMKG Ungkap Penyebabnya

Tren
Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Medan Magnet Bumi Melemah, Picu Kemunculan Makhluk Aneh 500 Juta Tahun Lalu

Tren
Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Jadwal Keberangkatan Haji 2024 dari Indonesia, Ini Cara Mengeceknya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com