Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dua Spesies Dinosaurus Baru Ditemukan di China, seperti Apa Persisnya?

Kompas.com - 14/08/2021, 09:10 WIB
Ahmad Naufal Dzulfaroh,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Para ilmuwan telah mengonfirmasi penemuan dua spesies dinosaurus baru berukuran besar di barat laut China.

Sejumlah fosil telah muncul dari wilayah barat laut China dalam beberapa tahun terakhir, termasuk Xinjiang dan Turpan-Hami Basin.

Fosil tersebut termasuk sejumlah pterosaurus (reptil terbang), telur dan embrio yang diawetkan, serta serta fragmen fosil tulang belakang dan tulang rusuk.

Baca juga: 6 Satwa yang Hidup Kembali Setelah Dinyatakan Punah

Sejak saat itu, para peneliti menentukan bahwa dua dari spesimen itu berasal dari spesies yang sebelumnya tidak diketahui.

Spesies tersebut diberi nama Silutitan sinensi dan Hamyitan xinjiangensis.

"Silu" berarti jalan sutra dalam bahasa Mandarin, sementara "titan" dalam bahasa Yunani berarti raksasa.

Baca juga: Selain Udang Asal Sulawesi, Ini 5 Hewan di Indonesia yang Terancam Punah

Diklaim hewan terbesar di Bumi

Ilustrasi dinosaurus spesies theropodaSHUTTERSTOCK/Daniel Eskridge Ilustrasi dinosaurus spesies theropoda

Melansir CNN, spesimen Silutitan diperkirakan memiliki panjang lebih dari 20 meter, sedangkan spesimen Hamititan memiliki panjang 17 meter.

Para peneliti dari Chinese Academy of Sciences and the National Museum of Brasil, menerbitkan temuan mereka di Scientific Reports.

Fragmen fosil berasal dari periode Kapur awal, sekitar 120 hingga 130 juta tahun yang lalu.

Baca juga: Ilmuwan Berhasil Identifikasi Fosil Dinosaurus Berusia 115 Juta Tahun

Kedua spesies baru itu sama-sama milik keluarga Sauropoda, sekelompok dinosaurus pemakan tumbuhan yang dikenal dengan ciri khas leher panjang mereka.

Ini merupakan hewan terbesar yang pernah berjalan di Bumi.

Selain satu spesies pterosaurus dan gigi theropoda, kedua dinosaurus ini juga merupakan vertebrata pertama yang dilaporkan di wilayah tersebut.

"Ini meningkatkan keragaman fauna serta informasi tentang sauropoda China," kata penelitian tersebut.

Baca juga: Viral Foto Diduga Monster Purba Sepanjang 8.000 Km Tinggal di Samudra Atlantik

Zaman keemasan paleontologi

Ilustrasi dinosaurus punah sebelum dihantam asteroid pada 66 juta tahun yang lalu.Jorge Gonzalez via NEWSCIENTIST Ilustrasi dinosaurus punah sebelum dihantam asteroid pada 66 juta tahun yang lalu.

Spesimen ketiga yang dipelajari para peneliti bukanlah spesies baru, tetapi mungkin adalah Sauropoda somphospondylan, sekelompok dinosaurus yang hidup dari periode Jurassic hingga akhir periode Cretaceous.

Para peneliti telah membuat sejumlah penemuan di China selama beberapa dekade terakhir.

Hal ini dapat menjelaskan lebih banyak tentang keragaman sauropoda di Asia Timur, meski masih ada perdebatan tentang hubungan antara spesies dan klasifikasi taksonomi mereka.

Dengan penemuan fosil yang menarik tersebar di seluruh negeri, China sedang mengalami zaman keemasan paleontologi.

Awal tahun ini, peneliti menemukan dinosaurus diawetkan sambil duduk di sarang telur dengan embrio fosil di tenggara China, sementara spesies baru lainnya ditemukan di timur laut China September lalu.

Baca juga: [HOAKS] Foto Diduga Monster Purba Sepanjang 8.000 Km Tinggal di Samudra Atlantik

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Situs Panganku.org Beralih Fungsi Jadi Judi Online, Kemenkes dan Kemenkominfo Buka Suara

Tren
Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Kapan Pengumuman Hasil Tes Online 1 Rekrutmen Bersama BUMN 2024?

Tren
Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Ramai soal Surat Edaran Berisi Pemkab Sleman Tak Lagi Angkut Sampah Organik, Ini Kata DLH

Tren
Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Saat Penyambut Tamu Acara Met Gala Dipecat karena Lebih Menonjol dari Kylie Jenner...

Tren
Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Kronologi dan Motif Ibu Racuni Anak Tiri di Rokan Hilir, Riau

Tren
Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Rumah Sakit di Rafah Kehabisan Bahan Bakar, WHO: Penutupan Perbatasan Halangi Bantuan

Tren
Cerita Rombongan Siswa SD 'Study Tour' Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Cerita Rombongan Siswa SD "Study Tour" Pakai Pesawat Garuda, Hasil Nabung 5 Tahun

Tren
Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena 'Salah Asuhan', Ini Kata Ahli

Viral, Video Kucing Menggonggong Disebut karena "Salah Asuhan", Ini Kata Ahli

Tren
Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Seekor Kuda Terjebak di Atap Rumah Saat Banjir Melanda Brasil

Tren
Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Link Live Streaming Indonesia vs Guinea U23 Kick Off Pukul 20.00 WIB

Tren
Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Prediksi Susunan Pemain Indonesia dan Guinea di Babak Play-off Olimpiade Paris

Tren
Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Alasan Semua Kereta Harus Berhenti di Stasiun Cipeundeuy, Bukan untuk Menaikturunkan Penumpang

Tren
Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Indonesia Vs Guinea, Berikut Perjalanan Kedua Tim hingga Bertemu di Babak Playoff Olimpiade Paris 2024

Tren
Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Pelatih Guinea soal Laga Lawan Indonesia: Harus Menang Bagaimanapun Caranya

Tren
8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

8 Pencetak Gol Terbaik di Piala Asia U23 2024, Ada Dua dari Indonesia

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com