Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Viral Foto Diduga Monster Purba Sepanjang 8.000 Km Tinggal di Samudra Atlantik

Kompas.com - 04/01/2020, 11:34 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Media sosial tengah diramaikan terkait adanya unggahan yang menyebut adanya hewan raksasa atau monster laut sepanjang 8.000 km beredar di Instagram pada 9 Desember 2020.

Unggahan itu berupa foto yang menampilkan siluet hewan raksasa yang berada di tengah Samudra Atlantik.

Adapun pihak pengunggah yakni akun Instagram Search For Information @search.inf.

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 

Ya, hewan ini bernama SCP 169 yang dikenal juga dengan Leviathan. Kamu mungkin takkan pernah percaya ini, namun ukuran SCP 169 sungguh sangat besar. Bentang tubuhnya kira-kira 8 ribu kilometer. Ya, kilometer bukan meter. Kira-kira seluas Kepulauan Riau atau berkali-kalinya lebar kota Jakarta. Sangat tidak masuk akal memang ada makhluk sebesar ini, di samping tidak pernah adanya reportase soal itu.Tapi, beberapa peneliti mempercayai keberadaan monster ini dengan berbagai alasan. Dari berbagai artikel dan dokumen yang ada soal SCP 169, di sana diketahui jika ukuran makhluk ini sungguh luar biasa besar. Seperti yang disinggung sebelumnya, SCP 169 memiliki bentang tubuh yang sangat besar yakni sekitar 8 ribuan kilometer. Kalau diumpamakan seperti sebuah wilayah, SCP 169 sama seperti 10 kali ukuran Samarinda. SCP 169 diketahui tinggal di Samudera Atlantik yang berdekatan sisi dengan benua Amerika. SCP 169 diduga terus bergerak dari satu tempat ke tempat lainnya. Pergerakannya sendiri sangatlah lamban. Hal ini cukup masuk akal mengingat ukuran SCP 169 yang terlampau besar. Sc: boombastis Follow ???? @anehdidunia_ @anehdidunia_ . Tag Siapapun! . #anehdidunia_ #searchinformation #faktaunik #faktadunia #infodunia #infounik #beritadunia #followforfollowback #uptodateinfo #wowfaktavideo #wowfakta #kamuharustahu #videoheboh #keren #cnnnews #infoheboh #indozone #lagiviral #faktadanmitos #infia #indonesia #follow4followback #wowrame #viralbanget #kamuharustau #netizen #ramebareng #dagelan #kerenabis #infiafact

Sebuah kiriman dibagikan oleh Search For Information ???? (@search.inf) pada 8 Des 2019 jam 9:20 PST

Dalam unggahan tersebut, dijelaskan bahwa hewan yang diduga makhluk purba itu bernama SCP 169.

"Mengenal Scp 169, hewan raksasa purba yang ukurannya lebih besar dari apapun di dunia," tulis admin akun @search.inf.

Selain itu, unggahan itu menjelaskan bahwa ukuran SCP 169 sangat luar biasa besar dan dengan ukuran tersebut SCP 169 tinggal di Samudra Atlantik.

Disebutkan bahwa SCP 169 terus berpindah dari satu tempat ke tempat lainnya dengan sangat lambat.

Hingga saat ini, foto tersebut telah disukai sebanyak 50.155 kali oleh pengguna Instagram lainnya.

Baca juga: Viral Pria Terobos Penjagaan dan Tantang Anggota Polisi di Mapolda NTB

Penjelasan Peneliti Bioteknologi Kelautan

Terkait hal itu, peneliti bidang bioteknologi kelautan Universitas Atma Jaya Yogyakarta, Boy Rahardjo Sidharta, mengungkapkan bahwa informasi tersebut tidak benar.

"Tidak pernah ada hewan raksasa seperti yang digambarkan di unggahan Instagram tersebut," ujar Boy saat dihubungi Kompas.com, Jumat (3/1/2020).

Boy mengungkapkan, ia sudah melakukan pengecekan di berbagai sumber, termasuk YouTube, situs internet, khususnya scp foundation dan wikipedia, dan google scholar, namun tidak menemukan penjelasan terkait SCP 169.

"Dari situs resmi SCP foundation sendiri muncul kata kunci. Mereka adalah kumpulan orang paranormal, jadi bukan berdasar temuan ilmiah atau dengan dasar ilmu biologi," ujar Kepala Laboratorium Teknobio-Industri, Fakultas Teknobiologi, Universitas Atma Jaya Yogyakarta ini.

Selain itu, situs-situs lain juga menyebutkan bahwa Scp Foundation merupakan komunitas yang berkegiatan pada tema cerita fantastis, bukan ilmiah.

Baca juga: Laut Lampung Menyala Biru di Malam Hari dan Berbusa di Siang Hari, Ada Apa?

Isu Hoaks

Boy mengungkapkan, unggahan yang ditulis dalam Scp Foundation sudah banyak pengakuan yang diperoleh dari berbagai lembaga termasuk media elektronik di beberapa negara, karena gaya penulisan mereka terbilang 'unik'.

"Saat mendengarkan YouTube-nya, saya sempat terkesima, kok kata-katanya sangat ilmiah dan meyakinkan (padahal konten tidak berlandaskan sumber ilmiah terpercaya)," kata dia.

Oleh karena itu, Boy mengimbau kepada masyarakat agar tidak mudah percaya informasi yang belum jelas kebenarannya, dan banyak-banyak membaca informasi dari sumber yang dapat dipercaya.

Hal tersebut agar masyarakat terhindar dan tidak terpancing dengan isu hoaks.

Menurutnya, isu terkait monster laut banyak menarik perhatian pembaca karena banyak manusia yang belum tahu isi laut secara mendalam.

"Masih banyak yang belum tahu isi laut seperti apa dan apa saja. Jadi, belajarlah tentang laut, banyak membaca, khususnya biologi kelautan," papar dia.

Baca juga: Jadi Tempat Favorit Kapal Asing Pencuri Ikan, Apa Saja Potensi Perairan Natuna?

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Daftar Partai Koalisi Prabowo-Gibran Usai Ditetapkan Jadi Presiden dan Wakil Presiden Terpilih

Daftar Partai Koalisi Prabowo-Gibran Usai Ditetapkan Jadi Presiden dan Wakil Presiden Terpilih

Tren
Mengapa Burung Tidak Mempunyai Gigi? Berikut Penjelasannya Menurut Sains

Mengapa Burung Tidak Mempunyai Gigi? Berikut Penjelasannya Menurut Sains

Tren
Pidato Prabowo Usai Ditetapkan Menjadi Presiden Terpilih 2024-2029

Pidato Prabowo Usai Ditetapkan Menjadi Presiden Terpilih 2024-2029

Tren
Resmi Ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, Kapan Prabowo-Gibran Dilantik?

Resmi Ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden Terpilih, Kapan Prabowo-Gibran Dilantik?

Tren
Kepada Anies dan Muhaimin, Prabowo: Saya Pernah di Posisi Anda

Kepada Anies dan Muhaimin, Prabowo: Saya Pernah di Posisi Anda

Tren
Mengenal Hutan Hujan dan Mengapa Keberadaannya Sangat Penting bagi Masyarakat Global

Mengenal Hutan Hujan dan Mengapa Keberadaannya Sangat Penting bagi Masyarakat Global

Tren
Rekrutmen Bersama BUMN 2024, Peserta Hanya Bisa Unduh Safe Exam Browser via Laptop

Rekrutmen Bersama BUMN 2024, Peserta Hanya Bisa Unduh Safe Exam Browser via Laptop

Tren
Jejak Prabowo di Pilpres, Akhirnya Jadi Presiden Usai 3 Kali Kalah

Jejak Prabowo di Pilpres, Akhirnya Jadi Presiden Usai 3 Kali Kalah

Tren
Wacana Iuran Pariwisata Melalui Tiket Penerbangan, Akankah Tarif Pesawat Akan Naik?

Wacana Iuran Pariwisata Melalui Tiket Penerbangan, Akankah Tarif Pesawat Akan Naik?

Tren
Prabowo-Gibran Resmi Ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden Terpilih

Prabowo-Gibran Resmi Ditetapkan sebagai Presiden dan Wakil Presiden Terpilih

Tren
Sejarah Olimpiade yang Saat Ini Jadi Kompetisi Olahraga Terbesar di Dunia

Sejarah Olimpiade yang Saat Ini Jadi Kompetisi Olahraga Terbesar di Dunia

Tren
Viral, Video Perempuan Paksa Minta Uang ke Warga, Ini Kata Sosiolog

Viral, Video Perempuan Paksa Minta Uang ke Warga, Ini Kata Sosiolog

Tren
Profil Chandrika Chika, Selebgram yang Terjerat Kasus Narkoba

Profil Chandrika Chika, Selebgram yang Terjerat Kasus Narkoba

Tren
Siomai dan Pempek Jadi Jajanan Kaki Lima Terbaik Dunia 2024

Siomai dan Pempek Jadi Jajanan Kaki Lima Terbaik Dunia 2024

Tren
Mengenal Apa Itu Lemak, Berikut Manfaat dan Pengaruh Negatifnya

Mengenal Apa Itu Lemak, Berikut Manfaat dan Pengaruh Negatifnya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com