KOMPAS.com - Hari ini 3 tahun lalu, tepatnya 5 Agustus 2018, terjadi gempa bumi bermagnitudo 7,0 di Lombok, Nusa Tenggara Barat (NTB).
Diberitakan Harian Kompas, 6 Agustus 2018, gempa mengguncang Lombok pada pukul 19.46.35 Wita.
Setelah gempa utama terjadi, ada 21 gempa susulan dengan intensitas lebih kecil. Getaran gempa itu terasa hingga di Bali, Flores, bahkan di sejumlah wilayah di Jawa Timur.
Saat bersamaan juga terjadi gempa di Kabupaten Gunung Kidul, DIY, dan Mentawai, Sumatera Barat.
Gempa di Lombok itu mengagetkan warga. Di Kota Mataram, warga panik dan lari berhamburan ke luar rumah. Dinding tembok dan kaca jendela pada beberapa bangunan roboh.
”Saat berdiri, tiba-tiba terasa oleng. Baru kali ini saya merasakan goyangan gempa yang besar seperti ini,” kata Anastacia Nariswari, warga Kota Mataram.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Badai Petir Sebabkan Kecelakaan Pesawat di Texas
Menurut Kepala Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Dwikorita Karnawati, gempa yang mengguncang Lombok Timur itu merupakan gempa utama atau main shock dari rangkaian gempa yang terjadi sebelumnya di Lombok pada 29 Juli 2018.
Gempa itu juga termasuk dangkal, yang terjadi akibat patahan naik Flores.
”Gempa dibangkitkan deformasi batuan dengan mekanisme pergerakan naik (thrust fault). Episenternya hampir sama dengan gempa yang terjadi pada 29 Juli lalu di Lombok,” kata Dwikorita di Jakarta.
Gempa di Lombok Timur itu merupakan gempa tektonik dengan episenter pada 8,30 derajat Lintang Selatan dan 116,48 derajat Bujur Timur, yaitu di lereng utara timur laut Gunung Rinjani atau sekitar 18 kilometer arah barat Lombok Timur, di kedalaman 15 kilometer.
Akibat gempa itu, di jalan raya, sejumlah kendaraan hampir bertabrakan karena mobil dan sepeda motor yang dikendarai tiba-tiba oleng.
Kecepatan pun mendadak melambat seperti ada ban yang bocor. Sejumlah bangunan, dindingnya roboh. Selain itu, listrik di beberapa wilayah padam.
Warga setempat hingga Minggu tengah malam belum berani masuk ke rumah masing-masing.
Banyak yang berlindung di halaman rumah atau lapangan dengan menggelar tikar. Tenda-tenda darurat pun dibangun di sejumlah tempat yang aman.
Peneliti dari Pusat Penelitian Geoteknologi Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), Mudrik R Daryono, menjelaskan sumber gempa yang terjadi Minggu (5/8/2018) malam berada di segmen yang bersebelahan dengan segmen Lombok yang mengalami gempa berkekuatan M 6,4 pada 29 Juli 2018.