KOMPAS.com - Penyebaran virus corona secara global, masih terus bertambah dari hari ke harinya.
Melansir data dari laman Worldometers, hingga Minggu (1/8/2021) pagi, total kasus Covid-19 di dunia terkonfirmasi sebanyak 198.488.593 (198 juta) kasus.
Dari jumlah tersebut, sebanyak 179.252.833 (179 juta) pasien telah sembuh, dan 4.232.049 orang meninggal dunia.
Kasus aktif hingga saat ini tercatat sebanyak 15.003.711 dengan rincian 14.915.793 pasien dengan kondisi ringan dan 87.918 dalam kondisi serius.
Baca juga: Cara Cek Penerima Bansos PKH, BST, dan BPNT di cekbansos.kemensos.go.id
Berikut 5 negara dengan jumlah kasus Covid-19 terbanyak:
Catatan: data yang ditampilkan dapat berubah seaktu-waktu tergantung dari kondisi wilayah tersebut.
Kasus virus corona di Indonesia tercatat juga mengalami peningkatan, baik dari jumlah kasus, sembuh, maupun yang meninggal dunia.
Hingga Sabtu (31/7/2021) pukul 12.00 WIB, kasus positif Covid-19 bertambah sebanyak 37.284. Sehingga jumlahnya saat ini menjadi 3.409.658 orang.
Sedangkan untuk kasus sembuh, pemerintah Indonesia melaporkan adanya penambahan sebanyak 39.372 orang.
Baca juga: Apa yang Terjadi Setelah Herd Immunity Tercapai? Ini Penjelasan Epidemiolog
Penambahan itu sekaligus menjadikan total pasien yang telah sembuh menjadi 2.770.092 orang.
Pasien yang meninggal dunia karena infeksi Covid-19 juga bertambah sebanyak 1.808 orang, sehingga totalnya kini menjadi 94.119.
Tambahan 1.808 tersebut membuat Indonesia menjadi negara dengan penambahan kematian harian tertinggi di dunia di bawah Brazil dengan tambahan 858 kematian.
Rata-rata kasus kematian akibat Covid-19 di Brasil selama tujuh hari ke belakang telah berada di bawah 1.000 untuk pertama kalinya sejak Januari.
Dilansir dari Al Jazeera, Sabtu (31/7/2021), negara di kawasan Amerika Selatan itu telah mencatat lebih dari 555.400 kematian dan 19,8 juta kasus Covid-19 sejak pandemi dimulai.
Dengan 910 kematian tambahan yang dilaporkan dalam 24 jam terakhir, menurut kementerian kesehatan negara itu, Brasil mencatatkan rata-rata 989 kematian setiap hari selama seminggu terakhir.
Terakhir kali angka kematian di bawah 1.000 adalah pada 20 Januari, ketika berada di 981.
Sementara kematian dan infeksi Covid-19 telah menurun dalam beberapa minggu terakhir, dan tingkat vaksinasi telah meningkat, para ahli kesehatan memperingatkan bahwa lonjakan baru mungkin terjadi karena penyebaran varian Delta yang sangat menular.
Baca juga: Apakah PPKM Darurat Efektif untuk Mengatasi Pandemi? Ini Penjelasan Epidemiolog
Masih dari sumber yang sama, kasus Covid-19 yang baru dilaporkan di kota tuan rumah Olimpiade Tokyo ini melonjak ke rekor tertinggi 4.058 pada Sabtu (31/7/2021).
Rekor baru datang sehari setelah Jepang memutuskan untuk memperpanjang keadaan darurat ke tiga prefektur di dekat Tokyo dan prefektur barat Osaka hingga akhir Agustus sehubungan dengan lonjakan infeksi baru-baru ini.
Tindakan darurat akan tetap dilakukan sampai setelah Olimpiade dan hingga Paralimpiade yang dimulai pada 24 Agustus 2021.
Baca juga: 3 Juta Vaksin Moderna Tiba di Indonesia, Ditujukan untuk Siapa?
Di tengah meningkatnya kekhawatiran, penyelenggara Olimpiade Tokyo mengatakan bahwa mereka telah mencabut akreditasi orang-orang yang terkait dengan olimpiade karena meninggalkan kampung atlet untuk jalan-jalan.
Pasalnya, akitivitas semacam itu dianggap sebagai pelanggaran terhadap protokol kesehatan untuk penyelenggaraan pesta olahraga yang aman di tengah pandemi virus corona.
Kendati demikian, penyelenggara Olimpiade tidak mengungkapkan berapa banyak orang yang sudah dicabut akreditasinya karena pelanggaran tersebut.
Baca juga: Cara Cek Sertifikat Vaksin Covid-19
Provinsi-provinsi di seluruh China telah memberlakukan pembatasan lebih ketat dalam upaya untuk menahan wabah Covid-19 yang terburuk di negara itu dalam beberapa bulan.
Dilansir dari Al Jazeera, Sabtu (31/7/2021), menurut pejabat kesehatan, lonjakan infeksi Covid-19 tersebut ditengarai oleh varian Delta yang sangat menular.
Pihak berwenang melaporkan 328 infeksi bergejala pada Juli, hampir sama dengan jumlah total kasus lokal dari Februari hingga Juni.
"Ketegangan utama yang beredar saat ini adalah varian Delta yang menimbulkan tantangan yang lebih besar untuk pekerjaan pencegahan dan pengendalian virus," kata juru bicara Komisi Kesehatan Nasional (NHC), Mi Feng, Sabtu.
Pernyataan Mi Feng itu diucapkan sehari setelah Organisasi Kesehatan Dunia (WHO) mendesak pemerintah secara global untuk menahan varian Delta sebelum berubah menjadi sesuatu yang lebih mematikan.
Baca juga: Campuran Air Kelapa Muda, Garam, Jeruk Nipis Bisa Sembuhkan Covid-19, Benarkah?