KOMPAS.com - Wilayah Sulawesi Tengah diguncang gempa tektonik pada Senin (26/7/2021) malam.
Awalnya gempa ini memiliki kekuatan 6,5 magnitudo, kemudian dimutakhirkan menjadi 6,3 magnitudo.
Berikut fakta-fakta terkait gempa Sulawesi Tengah:
Baca juga: Gempa Terkini Sulawesi 6,5 M, BMKG: Akibat Deformasi Sesar Lokal
Kepala Bidang Informasi Gempa Bumi Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG) Daryono mengatakan bahwa pusat gempa berada di laut.
“Tepatnya berlokasi di koordinat 0,77 derajat LS-121,95 der BT, di laut pada jarak 58 kilometer arah timur laut Kabupaten Tojo Una-Una,” ujar Daryono, saat dihubungi Kompas.com, Selasa (27/7/2021).
Hiposenter gempa berada di kedalaman 10 km.
Gempa ini merupakan gempa dangkal, gempa yang terjadi, akibat adanya aktivitas sesar aktif dengan mekanisme sumber pergerakan turun (normal fault) di dasar laut.
Daryono menegaskan, gempa Tojo Una-Una murni gempa tektonik akibat aktivitas sesar aktif.
"Tidak ada kaitannya dengan aktivitas Gunung Colo yang merupakan gunungapi di Kabupaten Tojo Una-Una," tutur dia.
Guncangan gempa ini dirasakan di beberapa daerah, dengan skala intensitas bervariasi.
Daerah Ampana merasakan sangat kuat mencapai skala intensitas V-VI MMI, sedangkan Luwuk, Poso, dan Morowali gempa dirasakan mencapai intensitas V MMI.
“Guncangan juga dirasakan di Bolaang Mongondow, Kotamobagu, Gorontalo, Buol, Bone Bolango, dan Pohuwato dengan intensitas III-IV MMI,” kata Daryono.
Adapun di Tomohon, Manado, Ratahan, Bobong, Konawe Utara, Kolaka Utara, dan Masamba dirasakan dalam intensitas II-III MMI.
Sementara di Mamuju Tengah dan Polewali, terasa gempa dengan skala intensitas II MMI.
Baca juga: Hari Ini dalam Sejarah: Gempa dan Tsunami Pangandaran, 668 Tewas
Menurut Daryono, gempa menimbulkan kerusakan ringan pada beberapa rumah warga.