KOMPAS.com - Hai, apa kabarmu?
Semoga kabarmu baik karena anugerah kesehatan.
Menghadapi makin rumitnya tantangan untuk tetap sehat, semoga kita diberi kekuatan, ketekunan, dan kesabaran.
Kekuatan, ketekunan, dan kesabaran agar terus bisa berupaya baik di tengah keterbatasan dan ketidakpastian yang tinggi.
Ketika segala sesuatu tidak pasti, teruslah berbuat baik. Kebaikan adalah kunci keselamatan jiwa dan raga. Demikian kebijaksanaan kuno yang meneguhkan dan menurut saya tepat.
Kebijaksanaan kuno yang bersumber dari tradisi Budhis ini saya jumpai dari tulisan seorang teman yang tengah jatuh cinta pada Bali dan keheningannya.
Oya, Minggu (25/7/2021) lalu, pemerintah memperpanjang pemberlakuan pembatasan kegiatan masyarakat (PPKM) Jawa-Bali.
Meskipun diperpanjang sampai 2 Agustus 2021, tidak lagi ada istilah darurat yang dilekatkan. Karena perbedaan kondisi nyata masing-masing provinsi, kabupaten, dan kota, pemerintah memilih mengunakan istilah level 1-4 sesuai kegentingannya.
Keterisian rumah sakit secara nasional juga mengalami penurunan setelah sebelumnya melonjak tajam hingga tidak mampu menampung.
Karena tren belum cukup meyakinkan lantaran sejumlah catatan, mendengarkan masukan pihak-pihak yang terdampak, dan mempertimbangkan kondisi di lapangan, pemerintah memperpanjang PPKM dengan sejumlah penyesuaian.
Sebagai gambaran, Senin (26/7/2021), ada penambahan 28.228 kasus baru Covid-19 dalam 24 jam terakhir. Angka ini menyumbang total kasus Covid-19 di Indonesia menjadi 3.194.733 orang, terhitung sejak 2 Maret 2020.
Meskipun ada penambahan 40.374 pasien sembuh akibat Covid-19 yang membuat jumlah pasien Covid-19 yang sembuh di Indonesia saat ini mencapai 2.549.692 orang, angka kematian masih tinggi.
Pada periode 25-26 Juli 2021, ada 1.487 pasien Covid-19 meninggal dunia. Sejak pandemi, ada 84.766 orang meninggal dunia karena Covid-19.
Melihat ancaman yang masih tinggi ini, semoga kamu tetap disipilin menerapkan protokol kesehatan untuk melindungi diri dan orang lain. Disiplin ini semoga menjadi hal yang makin ringan dilakukan.
Lantaran belum terkendalinya situasi sampai tenggat waktu yang ditetapkan, pemerintah kemudian meminta maaf.
Permintaan maaf itu dimulai dari Luhut Binsar Pandjaitan, orang kepercayaan Presiden Joko Widodo di segala cuaca.
Sebagai yang dipercaya menjadi Koordinator PPKM darurat Jawa-Bali, Luhut meminta maaf karena belum maksimalnya penanganan PPKM Jawa-Bali.