Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Bekas Suntikan Vaksin Menimbulkan Radiasi Elektromagnet

Kompas.com - 26/07/2021, 17:30 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

Laurens mengatakan kepada Reuters bahwa orang-orang terpapar medan listrik dan magnet kecil setiap hari.

Pihaknya menegaskan, tidak ada bukti bahwa paparan tingkat rendah ini dapat merugikan atau mempengaruhi kesehatan seseorang. 

“Tidak ada komponen vaksin mRNA yang mengandung bahan radioaktif yang akan menyebabkan seseorang memancarkan radiasi secara berbeda dari individu yang tidak divaksinasi,” kata Laurens kepada Reuters. 

Laurens mengatakan bahwa semua manusia memancarkan sejumlah radiasi, seperti radiasi termal, di mana jumlah yang dipancarkan tergantung pada suhu tubuh.

Sementara profesional medis di Meedan Health Desk mengatakan, hanya tingkat radiasi tertentu yang dapat memicu tingkat EMF yang tinggi.

Namun yang perlu digarisbawahi, tidak ada vaksin yang telah mendapatkan persetujuan darurat yang mengandung logam atau teknologi radiasi yang akan menghasilkan tingkat seperti itu.

"Tak ada sumber vaksin mana pun yang merupakan sumber EMF pengion atau non pengion,” ujar pernyataan tersebut. 

Para ahli Meedan Helath Desk mengatakan bahwa semua orang maupun benda memancarkan radiasi EMF namun tingkat biasanya rendah.

Ia mengatakan pada video tersebut kemungkinan bisa mendeteksi karena adanya arus listrik kecil di tubuh.

Namun mereka menekankan bisa saja peningkatan kadar EMF pada seseorang dalam video dipengaruhi sejumlah hal lain seperti terapi radiasi, implant logam, implant titanium, implant pendengaran, dan sebagainya.

Hal ini karena saat melakukan pengukuran menggunakan EMF, bahkan objek yang sekedar dekat pada alat saja bisa memicu pembacaan yang tinggi.

Kesimpulan

Video yang menyebut bahwa vaksin dapat memicu radiasi elektromagentik sehingga dapat membuat alat EMF RF Detektor menghasilkan bunyi adalah tidak benar. 

Orang-orang terpapar medan listrik dan magnet kecil setiap hari. Tidak ada bukti bahwa paparan tingkat rendah ini dapat merugikan atau mempengaruhi kesehatan seseorang.

Selain itu tidak ada komponen vaksin mRNA yang mengandung bahan radioaktif yang akan menyebabkan seseorang memancarkan radiasi secara berbeda dari individu yang tidak divaksinasi. 

Disebutkan pula, semua manusia memancarkan sejumlah radiasi, seperti radiasi termal, di mana jumlah yang dipancarkan tergantung pada suhu tubuh.

 

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ramai soal Uang Rp 10.000 Dicoret-coret, Pelaku Terancam Denda Rp 1 M

Ramai soal Uang Rp 10.000 Dicoret-coret, Pelaku Terancam Denda Rp 1 M

Tren
Judi Online Makan Korban Aparat TNI dan Polri, Bukti Bom Waktu Berantas Setengah Hati?

Judi Online Makan Korban Aparat TNI dan Polri, Bukti Bom Waktu Berantas Setengah Hati?

Tren
Mengenal 'Bamboo School' Thailand, Sekolah yang Dikelola Sendiri oleh Siswanya

Mengenal "Bamboo School" Thailand, Sekolah yang Dikelola Sendiri oleh Siswanya

Tren
Rangkuman “Minggu Kriminal” di Pati, Ada Pengeroyokan, Pembunuhan, Perampokan

Rangkuman “Minggu Kriminal” di Pati, Ada Pengeroyokan, Pembunuhan, Perampokan

Tren
Mengapa Bendera Putih Jadi Simbol Tanda Menyerah? Ini Alasannya

Mengapa Bendera Putih Jadi Simbol Tanda Menyerah? Ini Alasannya

Tren
Jakarta Fair 2024: Harga Tiket, Cara Beli, dan Daftar Musisi

Jakarta Fair 2024: Harga Tiket, Cara Beli, dan Daftar Musisi

Tren
Sosok di Balik Akun FB Icha Shakila yang Minta Ibu Lecehkan Anak Belum Terungkap, Siapa Dalangnya?

Sosok di Balik Akun FB Icha Shakila yang Minta Ibu Lecehkan Anak Belum Terungkap, Siapa Dalangnya?

Tren
UPDATE Ranking BWF Indonesia Usai Indonesia Open 2024

UPDATE Ranking BWF Indonesia Usai Indonesia Open 2024

Tren
Mantan Juru Kampanye Prabowo-Gibran, Simon Aloysius Jadi Komisaris Utama Pertamina

Mantan Juru Kampanye Prabowo-Gibran, Simon Aloysius Jadi Komisaris Utama Pertamina

Tren
Cara Memilih Sekolah SMP-SMA Jalur Zonasi PPDB Jakarta 2024

Cara Memilih Sekolah SMP-SMA Jalur Zonasi PPDB Jakarta 2024

Tren
BMKG Ungkap Penyebab Suhu Panas di Surabaya dan Jakarta, Berlangsung sampai Kapan?

BMKG Ungkap Penyebab Suhu Panas di Surabaya dan Jakarta, Berlangsung sampai Kapan?

Tren
Dulu Berseberangan, Apa yang Membuat PDI-P Kini Melirik Anies Baswedan?

Dulu Berseberangan, Apa yang Membuat PDI-P Kini Melirik Anies Baswedan?

Tren
Head to Head Indonesia Vs Filipina, Garuda di Atas Angin

Head to Head Indonesia Vs Filipina, Garuda di Atas Angin

Tren
Kapolda Ahmad Luthfi Segera Jadi Irjen Kemendag, Bagaimana Nasibnya pada Pilkada Jateng 2024?

Kapolda Ahmad Luthfi Segera Jadi Irjen Kemendag, Bagaimana Nasibnya pada Pilkada Jateng 2024?

Tren
Pesawat Austrian Airlines Terjang Badai Es, Bagian Depan sampai Berlubang Besar

Pesawat Austrian Airlines Terjang Badai Es, Bagian Depan sampai Berlubang Besar

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com