Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Bekas Suntikan Vaksin Menimbulkan Radiasi Elektromagnet

Kompas.com - 26/07/2021, 17:30 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com – Sebuah video yang menyebut bahwa seseorang yang telah divaksin akan mengalami radiasi elektromagnetik, menyebar di Facebook. 

Unggahan itu menunjukan seseorang yang sehabis divaksin, lalu lengannya dicek dengan alat EMF RF Detektor, menimbulkan bunyi. 

Berdasarkan penelusuran Kompas.com postingan tersebut adalah hoaks atau tidak benar.

Matthew Laurens, profesor dan peneliti vaksin di Fakultas Kedokteran Universitas Maryland Amerika Serikat mengatakan tak ada komponen dalam vaksin yang mengandung bahan radioaktif yang bisa menyebabkan seseorang memancarkaan radiasi. 

Narasi yang beredar

Unggahan yang viral tersebut menyebut bahwa seseorang yang telah divaksin saat lengannya didekatkan ke EMF RF Detektor menghasilkan bunyi. 

EMF RF Detektor adalah alat yang digunakan untuk mendeteksi medan elektromagnet.

EMF sensor merupakan singkatan dari ElectroMagnetic Field Sensor.

Sebagaimana kita ketahui bahwa disekeliling kita terdapat medan elektro magnet yang berasal dari benda-benda elektronik maupun dari tubuh kita sendiri dengan kekuatan pancar yang bervariasi. Alat yang dapat memantau adanya medan electro magnet ini dinamakan EMF sensor.

Adapun narasi yang beredar adalah sebagai berikut:

“Ada sesuatu yg ga beres pada pakcin
Di test pake alat EMF RF detector bagian tangan orang yg sudah di pakcin bunyi
(Catatan: tim cek fakta kan putar otak untuk nutupi fakta yg satu ini.. mereka kalo bicara jujur seputar pakcin pasti di pecat dan jadi gelandangan
Lebih baik beli alat nya dan test sendiri di tempat kalian masing masing)” tulis narasi yang beredar.

Narasi yang beredar juga menyertakan video yang menunjukkan video berbahasa Inggris tentang aksi seseorang yang mendekatkan alat EMF RF Detektor dan menghasilkan bunyi saat alat didekatkan ke salah satu lengan.

Salah satu warganet yang mengunggah postingan tersebut adalah akun Facebook James Bowie.

Unggahan sejenis juga dapat dijumpai di sini dan di sini. 

Penelusuran Kompas.com

Terkait unggahan mengenai bekas suntikan vaksin yang disebut mengandung radiasi elektromagnetik sebelumnya telak dilakukan cek fakta oleh Reuters. 

Di antaranya mengutip professor dan peneliti vaksin di Fakultas Kedokteran Universitas Maryland, AS Matthew Laurens. 

Laurens mengatakan kepada Reuters bahwa orang-orang terpapar medan listrik dan magnet kecil setiap hari.

Pihaknya menegaskan, tidak ada bukti bahwa paparan tingkat rendah ini dapat merugikan atau mempengaruhi kesehatan seseorang. 

“Tidak ada komponen vaksin mRNA yang mengandung bahan radioaktif yang akan menyebabkan seseorang memancarkan radiasi secara berbeda dari individu yang tidak divaksinasi,” kata Laurens kepada Reuters. 

Laurens mengatakan bahwa semua manusia memancarkan sejumlah radiasi, seperti radiasi termal, di mana jumlah yang dipancarkan tergantung pada suhu tubuh.

Sementara profesional medis di Meedan Health Desk mengatakan, hanya tingkat radiasi tertentu yang dapat memicu tingkat EMF yang tinggi.

Namun yang perlu digarisbawahi, tidak ada vaksin yang telah mendapatkan persetujuan darurat yang mengandung logam atau teknologi radiasi yang akan menghasilkan tingkat seperti itu.

"Tak ada sumber vaksin mana pun yang merupakan sumber EMF pengion atau non pengion,” ujar pernyataan tersebut. 

Para ahli Meedan Helath Desk mengatakan bahwa semua orang maupun benda memancarkan radiasi EMF namun tingkat biasanya rendah.

Ia mengatakan pada video tersebut kemungkinan bisa mendeteksi karena adanya arus listrik kecil di tubuh.

Namun mereka menekankan bisa saja peningkatan kadar EMF pada seseorang dalam video dipengaruhi sejumlah hal lain seperti terapi radiasi, implant logam, implant titanium, implant pendengaran, dan sebagainya.

Hal ini karena saat melakukan pengukuran menggunakan EMF, bahkan objek yang sekedar dekat pada alat saja bisa memicu pembacaan yang tinggi.

Kesimpulan

Video yang menyebut bahwa vaksin dapat memicu radiasi elektromagentik sehingga dapat membuat alat EMF RF Detektor menghasilkan bunyi adalah tidak benar. 

Orang-orang terpapar medan listrik dan magnet kecil setiap hari. Tidak ada bukti bahwa paparan tingkat rendah ini dapat merugikan atau mempengaruhi kesehatan seseorang.

Selain itu tidak ada komponen vaksin mRNA yang mengandung bahan radioaktif yang akan menyebabkan seseorang memancarkan radiasi secara berbeda dari individu yang tidak divaksinasi. 

Disebutkan pula, semua manusia memancarkan sejumlah radiasi, seperti radiasi termal, di mana jumlah yang dipancarkan tergantung pada suhu tubuh.

 

 
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com