Memaksa ingin langsung melihat jenazah NH, AN lantas cekcok dengan seorang petugas keamanan.
Dia kemudian mengambil gunting di ruangan itu dan memukul-mukulkannya ke meja serta mengarahkannya ke petugas keamanan.
Melihat hal itu, dua perawat, EG dan SM, mencoba merebut gunting dari tangan AN sehingga terjadi kegaduhan.
Saat saling berebut, gagang gunting tersebut patah dan melukai jari kedua perawat. Petugas keamanan dan AN juga terluka ringan.
Baca juga: Rekrutmen Nakes di DKI Jakarta untuk Pengendalian Covid-19, Ini Informasi Lengkapnya!
Mengutip Kompas.com, Sabtu (24/7/2021) Kepala Sub Bagian Humas Polres Semarang AKP Sugiyarta mengungkapkan, kejadian tersebut dipicu karena ada salah satu keluarga pasien yang meninggal, memercayai hoaks terkait pemulasaran jenazah Covid-19.
Hoaks yang dipercaya yakni akan ada organ tubuh jenazah yang diambil pada saat proses pemulasaran dengan protokol Covid-19.
Sugiyarta juga meluruskan informasi yang beredar di media sosial, yang menyebutkan bahwa insiden itu merupakan penusukan terhadap dua perawat di RSUD dr Gunawan Mangunkusumo.
"Para sekuriti dan perawat mencoba merebut gunting tersebut, namun karena pegangan kuat melukai tangan perawat yang mencoba mengambil gunting. Jadi tidak ada penusukan, tapi terluka karena merebut," kata Sugiyarta.
Sugiyarta mengatakan, segera setelah insiden itu terjadi, pihak rumah sakit langsung menghubungi pihak kepolisian dan situasi dapat dikendalikan.
Baca juga: Benarkah Cuci Hidung dengan Larutan NaCl Bisa Membersihkan Virus dan Bakteri?