Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Ramai soal Konsumsi Teh Campur Minyak Kayu Putih untuk Covid-19, Simak Penjelasan Dokter

Kompas.com - 11/07/2021, 14:49 WIB
Retia Kartika Dewi,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Di media sosial Twitter beredar unggahan soal rekomendasi perawatan Covid-19 bagi mereka yang menjalani isolasi mandiri.

Salah satunya, mengonsumsi teh hangat yang dicampur dengan minyak kayu putih.

Unggahan ini viral di media sosial Twitter setelah diunggah oleh salah satu akun.

Narasi dalam unggahan itu merinci apa saja menu yang dikonsumsi sepanjang hari saat menjalani isolasi mandiri karena Covid-19. 

Pada menu malam hari, tertulis mengonsumsi buah yang mengandung vitamin C, madu, dan teh hangat yang diberi minyak kayu putih.

Teh hangat campur minyak kayu putih ini dikonsumsi saat mengalami sesak napas dan hidung tersumbat.

Baca juga: Isoman karena Covid-19, Kapan Memutuskan Harus ke RS?

Unggahan ini pun dibagikan ulang oleh puluhan akun lainnya.

Amankah pasien Covid-19 mengonsumsi minuman yang dicampur dengan minyak kayu putih seperti unggahan di atas?

Dokter spesialis penyakit dalam yang juga guru besar Departemen Ilmu Penyakit Dalam FKUI, dr Ari Fahrial Syam, mengatakan, ia tidak menyarankan konsumsi minyak kayu putih sebagai pengobatan Covid-19.

Penggunaan minyak kayu putih sebaiknya untuk dibalur pada tubuh.

"Minyak kayu putih tidak diminum tapi dibalurin," ujar Ari saat dihubungi Kompas.com, Minggu (11/7/2021).

Menurut dia, konsumsi minyak kayu putih secara berlebihan atau dalam jangka waktu lama dapat mengganggu fungsi lambung.

"Dampaknya mual bahkan muntah dan perih di lambung. Bisa saja menyebabkan luka pada lambung kalau berlebihan karena bisa bersifat iritatif," ujar konsultan penyakit lambung dan pencernaan ini.

"Apalagi minyak kayu putih yang beredar sudah dicampur dengan minyak lainnya," lanjut dia.

Tips bagi pasien Covid-19 yang isoman

Ari memberikan beberapa tips untuk pasien Covid-19 yang sedang menjalani isoman.

"Kuncinya konsumsi obat sesuai dengan araha dokter," ujar Ari.

"Obat yang diberikan adalah obat antivirus dalam hal ini fivapiravir dan azrytomycin dan ini sebetulnya antibiotik dan tujuannya sebagai anti radang," lanjut dia.

Ari, yang juga penyintas Covid-19, mengatakan, ia tetap mengonsumsi vitamin, sama seperti saat ia merasakan tidak enak badan dan belum dinyatakan terinfeksi virus corona.

Beberapa vitamin yang dikonsumsi sebagai berikut:

  • Vitamin A 400 IU sebanyak 4 kali dalam sehari
  • Vitamin D 5000 IU sebanyak 1 kali dalam sehari
  • Vitamin C 750 mg
  • Zinc 

Dalam 2-3 hari gejala-gejala Covid-19 mulai berkurang dan tubuhnya merasa lebih lebih baik.

Minyak kayu putih bisa digunakan dengan cara dibalur pada bagian tubuh depan maupun belakang, untuk rasa pegal-pegal yang muncul.

Yang perlu diperhatikan, kata dia, jaga pola makan 3 kali dalam sehari. 

"Makan 3 kali sehari ada sayur-sayuran, di sela-sela makan saya juga mengonsumsi buah-buahan seperti mangga, melon, pepaya," ujar Ari. 

"Kuncinya dalam penyembuhan ini selain obat-obatan dan makanan cukup gizi, yakni jangan stres. Bisa ikuti diskusi di grup-grup yang banyak lucu-lucunya," ujar Ari.

Untuk melatih pernapasan, bisa pula dilakukan berbaring dan telungkup.

Pemantauan saturasi oksigen juga harus dilakukan dengan menggunakan oxymeter, mengecek tekanan darah, dan pengecekan suhu tubuh.

Baca juga: Isoman, Berapa Batas Aman Saturasi Oksigen dan Kapan Butuh Bantuan Medis?

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Batas Aman Saturasi Oksigen saat Isoman

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com