Pemprov Jakarta Berlakukan 6 Skenario Darurat, 100.000 Kasus Aktif

KOMPAS.com - Angka kasus aktif Covid-19 di DKI Jakarta tembus lebih dari 100.000 kasus pada Rabu (7/7/2021).

Gubernur DKI Jakarta Anies Baswedan sudah memperkirakan angka kasus aktif Covid-19 akan melonjak pada 6-10 Juli 2021 tembus 100.000 kasus.

Pernyataan tersebut sudah ia sebutkan pada Jumat pekan lalu.

"Jika tidak segera dilakukan pengetatan maka antara tanggal 6-10 Juli 2021 kasus aktif akan mencapai 100.000 di Jakarta," ujar Anies dikutip dari Kompas.com.

Melihat kasus aktif yang sudah mengkhawaritrkan tersebut, DKI Jakarta menyusun enam skenario darurat untuk mengendalikan hal tersebut.

Berikut ini enam skenario darurat pemerintah DKI Jakarta yang sudah mulai berjalan:

1. RS kelas A khusus sepenuhnya bagi ICU Covid-19

Skenario pertama ini sudah berjalan sejak tingkat ketrisian tempat tidur isolasi dan ICU mulai menipis di Jakarta.

RS Kelas A di Jakarta dikhususkan untuk pasien ICU Covid-19 sepenuhnya.

Baca juga: Epidemiolog Ungkap Anies Baswedan Usul Pengetatan sejak Akhir Mei, tapi Ditolak

2. RS darurat wisma atlet khsusus pasien gejala sedang-berat

Skenario kedua ini juga sudah mulai dilakukan, tepatnya pada pertengahan Juni 2021 lalu RS Wisma Atlet dikhususkan untuk pasien bergejala sedang hingga berat.

"Sudah sejak 17 Juni 2021 kami sudah tidak menerima pasien tanpa gejala atau asimptomatik. Pasien gejala ringan tidak komorbid juga tidak lagi kami terima," kata Komandan Lapangan Rumah Dakit Darurat Wisma Altet letkol Laut drg M Arifin.

Pasien yang memiliki gejala sedang hingga berat dapat dirawat di RSD Wisma Atlet dengan adanya rujukan rumah sakit lain yang sudah penuh.

3. Rumah susun (rusun) dialihfungsikan menjadi fasilitas isolasi terkendali

Rusun Nagrak di Kelurahan Marunda, Cilincing, Jakarta Utara diubah menjadi tempat isolasi sejak 21 Juni 2021.