Perjalanan itu sangat mengerikan dan sulit, bahkan bagi penyelam profesional. Beberapa sumber mengatakan pada BBC bahwa anak-anak itu harus dibius agar tidak panik.
Begitu mereka mencapai tengah gua, evakuasi masuk ke rute kedua. Rute ini juga membutuhkan waktu beberapa jam menuju permukaan.
Setiap anak laki-laki diamankan di tandu, dan dibawa oleh tim yang terdiri dari setidaknya lima orang.
Pada satu titik, mereka harus meletakkan tandu di atas rakit dan menariknya melintasi genangan air setinggi dagu.
Tim penyelamat harus mengangkat anak-anak itu ke lereng curam menggunakan sistem katrol.
Di beberapa daerah berbatu, regu penyelamat membentuk rantai manusia, menyalurkan anak-anak itu satu demi satu menggunakan tangan.
Baca juga: Sempat Terperangkap di Goa, Tim Wild Boars Mulai Berlatih untuk Pertandingan
Satu per satu, anggota Wild Boars dibawa keluar dari kegelapan gua Tham Luang.
Mereka diberi oksigen sebelum mereka dengan cepat dibawa dengan ambulans ke sebuah rumah sakit di kota Chiang Rai.
Pada 10 Juli 2018, seluruh anggota klub Wild Boars dan regu penyelamat berhasil keluar dari gua Tham Luang.
Meski seluruh anggota klub Wild Boars berhasil diselamatkan, namun upaya evakuasi itu menelan satu korban jiwa dari regu penyelamat.
Seorang penyelam sukarelawan dan mantan pasukan khusus Angkatan Laut Thailand, Saman Kunan (38) meninggal pada 6 Juli 2018.
Dia meninggal karena kehabisan oksigen saat menyelam, ketika mencoba mengirimkan tangki oksigen kepada anak-anak yang terjebak di gua.
Baca juga: Tim Sepak Bola Wild Boars yang Terjebak di Goa Berbicara ke Media
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.