Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

[HOAKS] Membuat Oksigen Sendiri dengan Aerator Akuarium

Kompas.com - 06/07/2021, 12:04 WIB
Tim Cek Fakta

Penulis

hoaks

hoaks!

Berdasarkan verifikasi Kompas.com sejauh ini, informasi ini tidak benar.

KOMPAS.com – Sebuah video yang menyebut soal cara membuat oksigen sendiri di rumah, viral di media sosial Facebook dan aplikasi berbagi pesan WhatsApp

Dari video yang viral, alat tersebut dibuat menggunakan aerator yang biasa digunakan pada akuarium ikan.

Dari konfirmasi yang dilakukan Kompas.com, cara membuat oksigen dalam video tersebut adalah tidak benar.

Dari hasil uji coba Lembaga Ilmu Pengetahuan Indonesia (LIPI), fraksi oksigen yang dihasilkan tidak menunjukkan penambahan.

Narasi yang beredar

Sebuah video mengenai cara membuat oksigen sendiri dan disebut dapat digunakan untuk menggantikan kebutuhan oksigen pada pasien sesak napas saat tak mendapatkan oksigen viral di media sosial.

Video itu salah satunya diunggah oleh pengguna media sosial Facebook dengan akun Facebook Aziz

“Cara bikin oksigen sendiri,” tulisnya.

Adapun suara dalam video tersebut menjelaskan mengenai cara membuat oksigen sendiri hanya dengan dua alat aerator yang biasa digunakan pada akuarium ikan.

Saya mengikuti permintaan kawan-kawan, cara pembuatan O2 untuk orang yang sedang sesak napas,” ujar narasi dalam video.

Ia selanjutnya menjelaskan bahwa alat oksigen buatan sendiri itu tidak memerlukan harga mahal. Hanya sekitar Rp 120.000.

“Harganya tidak mahal hanya sekitar Rp 120.000 saja tetapi dapat menyelamatkan nyawa seseorang yang sedang sesak napas,” ungkapnya.

Cara pembuatan oksigen menurut postingan yang viral tersebut adalah dengan cara menghubungkan selang dengan dua aerator untuk ikan, ke dalam air dalam botol kemasan air mineral.

Viral alat aerator ikan untuk membuat oksigentanngkapan layar Facebook Viral alat aerator ikan untuk membuat oksigen

Konfirmasi Kompas.com

Terkait dengan video viral mengenai postingan membuat oksigen sendiri, Kompas.com menghubungi Koordinator Kelompok Penelitian Otomasi Industri dari Pusat Penelitian Tenaga Listrik dan Mekatronik LIPI Hendri Maja Saputra. 

Hendri mengatakan telah melakukan percobaan seperti dalam video viral tersebut.

Menurut Hendri, postingan tersebut tidak benar, karena dari hasil uji coba, fraksi oksigen yang dihasilkan tidak menunjukkan penambahan.

HOAKS ATAU FAKTA?

Jika Anda mengetahui ada berita viral yang hoaks atau fakta, silakan klik tombol laporkan hoaks di bawah ini

closeLaporkan Hoaks checkCek Fakta Lain
Berkat konsistensinya, Kompas.com menjadi salah satu dari 49 Lembaga di seluruh dunia yang mendapatkan sertifikasi dari jaringan internasional penguji fakta (IFCN - International Fact-Checking Network). Jika pembaca menemukan Kompas.com melanggar Kode Prinsip IFCN, pembaca dapat menginformasikannya kepada IFCN melalui tombol di bawah ini.
Laporkan
Halaman:

Terkini Lainnya

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Prakiraan BMKG: Wilayah yang Berpotensi Dilanda Hujan Lebat, Angin Kencang, dan Petir 13-14 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

[POPULER TREN] UKT dan Uang Pangkal yang Semakin Beratkan Mahasiswa | Kronologi Kecelakaan Bus Subang

Tren
7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

7 Gejala Stroke Ringan yang Sering Diabaikan dan Cara Mencegahnya

Tren
Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Kecelakaan Bus SMK Lingga Kencana, Izin Kendaraan Mati, Pengusaha Harus Dipolisikan

Tren
8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

8 Tanda Batu Ginjal dan Cara Mencegahnya

Tren
400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

400 Produk Makanan India Ditandai Mengandung Kontaminasi Berbahaya

Tren
Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Kecelakaan Maut Rombongan SMK di Subang dan Urgensi Penerapan Sabuk Pengaman bagi Penumpang Bus

Tren
'Whistleblower' Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

"Whistleblower" Israel Ungkap Kondisi Tahanan Palestina, Sering Alami Penyiksaan Ekstrem

Tren
9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

9 Negara Tolak Palestina Jadi Anggota PBB, Ada Argentina-Papua Nugini

Tren
Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Vasektomi Gratis dan Dapat Uang Imbalan, Ini Penjelasan BKKBN

Tren
Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Pendaftaran CPNS 2024 Diundur hingga Juni 2024, Ini Alasan Kemenpan-RB

Tren
Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Profil Jajang Paliama, Mantan Pemain Timnas yang Meninggal karena Kecelakaan

Tren
Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Dampak Badai Magnet Ekstrem di Indonesia, Sampai Kapan Terjadi?

Tren
Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Dampak Badai Matahari 2024, Ada Aurora dan Gangguan Sinyal Kecil

Tren
Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Penelitian Ungkap Lari Bisa Menyembuhkan Patah Hati, Berapa Durasinya?

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com