Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menkes Kaji Vaksin Sinovac-Pfizer Disebut untuk Anak dan Remaja

Kompas.com - 30/06/2021, 06:05 WIB
Retia Kartika Dewi,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Pandemi virus corona di Indonesia masih berlangsung. Selain menyerang usia dewasa, temuan kasus positif Covid-19 pada kelompok usia anak juga mengalami peningkatan signifikan.

Dalam laporan “Update Data Nasional dan Analisis Kasus Covid-19 pada Anak-anak” per 24 Juni 2020 oleh Satgas Penanganan Covid-19, proporsi yang terpapar di kelompok usia anak ini cukup besar.

Melansir pemberitaan Kontan (28/6/2021), dari total kasus Covid-19 di Indonesia, sebanyak 12,6 persen (250 ribu) berasal dari kelompok usia anak.

Baca juga: Penambahan Kasus Covid-19 Indonesia Peringkat Ke-5 Sedunia

Proporsi terbesar berada pada kelompok usia 7-12 tahun (28,02 persen), diikuti oleh kelompok usia 16-18 tahun (25,23 persen) dan 13-15 tahun (19,92 persen).

Namun, berdasarkan persentase angka kematian, korban Covid-19 pada pada anak justru berada pada kelompok umur 0-2 tahun (0,81 persen), diikuti oleh kelompok usia 16-18 tahun (0,22 persen) dan 3-6 tahun (0,19 persen).

Menteri Kesehatan (Menkes) Budi Gunadi Sadikin menyampaikan bahwa pemerintah melihat adanya gejala virus corona menginfeksi mereka yang berusia muda, seperti anak-anak dan remaja.

Baca juga: Varian Delta Dapat Menular Hanya Berpapasan 5-10 Detik, Apakah 3M Masih Cukup?

Pihaknya pun terus berupaya untuk mencegah dan menekan angka penularan virus corona bagi golongan usia muda.

Informasi itu disampaikannya melalui konferensi pers "Update Penanganan Covid-19" melalui akun YouTube Kemenkes pada Jumat (25/6/2021).

"Menang kita melihat ada gejala di usia muda masuk. Sekarang kita sedang melakukan penelitian bagaimana mengenai keparahannya, karena memang datanya di seluruh dunia, untuk usia di bawah 18 tahun itu 99 persen itu sembuh dibandingkan dengan usia di atas 18 tahun," ujar Budi dalam konpers.

Baca juga: 33 RS yang Jalankan Program Vaksinasi Covid-19 Tanpa Syarat Domisili

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com