Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cara Singapura Bersiap Hidup Berdampingan dengan Covid-19

Kompas.com - 29/06/2021, 18:00 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Rendika Ferri Kurniawan

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Singapura sedang menyusun cetak biru untuk mewujudkan rencana hidup berdampingan dengan Covid-19.

Gagasan hidup normal bersama virus corona mengemuka, setelah virus penyebab Covid-19 itu diyakini tidak akan hilang dan akan menjadi endemik.

Itu artinya, wabah Covid-19 dapat terus terjadi dari waktu ke waktu, dan masyarakat harus terbiasa dengan itu.

Cetak biru yang tengah disusun Satgas Covid-19 Singapura, akan memungkinkan masyarakat beraktivitas normal, tanpa harus menjalani karantina dan lockdown.

Bagaimana cara Singapura mewujudkan itu?

Baca juga: Soal Singapura Akan Hidup bersama Covid-19, Epidemiolog: Indonesia Masih Jauh

Empat faktor kunci

Satgas Covid-19 Singapura yang terdiri dari berbagai kementerian di bawahnya menyebutkan, ada 4 faktor kunci agar Singapura dapat hidup berdampingan dengan Covid-19.

Keempat faktor itu adalah vaksinasi, testing, pengobatan, dan tanggung jawab sosial.

1. Vaksinasi

Vaksinasi menjadi kunci untuk hidup bersama Covid-19, karena terbukti dapat menurunkan risiko infeksi sekaligus transmisi.

Vaksin juga telah terbukti ampuh mencegah timbulnya gejala serius pada pasien yang terinfeksi virus corona penyebab Covid-19.

Di Singapura, tercatat ada 120 lebih individu yang telah divaksinasi lengkap, namun tetap terinfeksi Covid-19, termasuk beberapa yang berusia di atas 65 tahun.

Pasien yang telah divaksin penuh, semuanya tidak memiliki gejala atau gejala ringan. Sebaliknya, sekitar 8 persen dari mereka yang tidak divaksinasi mengalami gejala serius.

Singapura menargetkan dua per tiga populasinya sudah menerima dua dosis vaksin atau divaksinasi penuh pada 9 Agustus 2021, yang merupakan Hari Nasional Singapura.

Baca juga: Singapura Persiapkan Hidup bersama Covid-19, Bagaimana Indonesia?

2. Testing

Testing dan pengawasan ketat masih akan dilakukan oleh Singapura, tetapi fokusnya akan berbeda dibanding sebelum era new normal.

Singapura juga berencana untuk tidak bergantung sepenuhnya pada tes polymerase chain reaction (PCR) yang tidak nyaman, serta membutuhkan waktu lama untuk mendapatkan hasil.

Oleh karena itu, Singapura berencana menggulirkan penggunaan tes Covid-19 yang cepat serta mudah dilakukan, seperti swab antigen dan breathalyser, yang tidak memerlukan pengambilan sampel swab tetapi cukup dengan napas.

Halaman Berikutnya
Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Ketahui, Ini Masing-masing Manfaat Vitamin B1, B2, hingga B12

Tren
Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Uni Eropa Segera Larang Retinol Dosis Tinggi di Produk Kecantikan

Tren
Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Hamas Terima Usulan Gencatan Senjata, Israel Justru Serang Rafah

Tren
Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Pengakuan TikToker Bima Yudho Dapat Tawaran Endorse Bea Cukai, DBC: Tak Pernah Ajak Kerja Sama

Tren
Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Mengenal Rafah, Tempat Perlindungan Terakhir Warga Gaza yang Terancam Diserang Israel

Tren
Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Fortuner Polda Jabar Tabrak Elf Picu Kecelakaan di Tol MBZ, Pengemudi Diperiksa Propam

Tren
Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Alasan Polda Metro Jaya Kini Kirim Surat Tilang via WhatsApp

Tren
UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

UPDATE Identitas Korban Meninggal Tabrakan KA Pandalungan Vs Mobil di Pasuruan, Berasal dari Ponpes Sidogiri

Tren
Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Salinan Putusan Cerai Ria Ricis Beredar di Medsos, Bagaimana Aturan Publikasi Dokumen Perceraian?

Tren
Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Spyware Mata-mata asal Israel Diduga Dijual ke Indonesia

Tren
Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Idap Penyakit Langka, Seorang Wanita di China Punya Testis dan Kromosom Pria

Tren
Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Ribuan Kupu-kupu Serbu Kantor Polres Mentawai, Fenomena Apa?

Tren
Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Ramai soal Susu Dicampur Bawang Goreng, Begini Kata Ahli Gizi

Tren
57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini 'Ditemukan'

57 Tahun Hilang Saat Perang Vietnam, Tentara Amerika Ini "Ditemukan"

Tren
5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

5 Tahun Menjabat, Sekian Uang Pensiun Seumur Hidup Anggota DPR RI

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com