Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Gejala Awal Covid-19 pada Anak-anak dan yang Perlu Dilakukan Orangtua

Kompas.com - 28/06/2021, 08:05 WIB
Rosy Dewi Arianti Saptoyo,
Sari Hardiyanto

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Angka kasus positif Covid-19 pada anak-anak di Indonesia mencapai 12,6 persen.

Data ini didapat dari peta sebaran di laman covid19.go.id, yang diakses pada Minggu (27/6/2021).

Dari jumlah tersebut, 2,9 persen ada di kelompok usia 0-5 tahun. Sedangkan 9,7 persen lainnya ada di kelompok 6-18 tahun.

Melihat angka tersebut, kasus Covid-19 pada anak-anak di Indonesia cukup mengkhawatirkan. Terutama di tengah merebaknya varian Delta.

Orangtua perlu waspada terhadap gejala-gejala Covid-19 jika anak terinfeksi varian ini.

Baca juga: Varian Delta Dapat Menular Hanya Berpapasan 5-10 Detik, Apakah 3M Masih Cukup?

Berikut gejala awal Covid-19 pada anak:

Gejala umum pada anak

Menurut Pusat Pengendalian dan Pencegahan Penyakit AS (CDC), gejala Covid-19 pada anak-anak, bisa serupa pada orang dewasa.

Gejala Covid-19 yang paling umum pada anak-anak adalah demam dan batuk.

Namun, anak-anak bisa mengalami gejala umum Covid-19 lainnya, meliputi:

  • Demam atau kedinginan
  • Batuk
  • Hidung tersumbat atau pilek
  • Kehilangan indra perasa atau penciuman
  • Sakit tenggorokan
  • Sesak napas atau kesulitan bernapas
  • Diare
  • Mual atau muntah
  • Sakit perut
  • Kelelahan
  • Sakit kepala
  • Nyeri otot atau tubuh
  • Nafsu makan buruk terutama pada bayi di bawah 1 tahun.

Beberapa anak juga dapat mengalami Multisystem Inflammatory Syndrome (MIS), komplikasi langka yang terlihat pada anak-anak dan orang dewasa yang terinfeksi SARS-CoV-2.

Namun, infeksi Covid-19 tanpa gejala juga bisa terjadi pada anak-anak.

Baca juga: Waspadai Gejala Baru Covid-19, Mirip Flu Musiman

Penyakit penyerta anak

Anak-anak dengan penyakit penyerta juga menjadi perhatian CDC.

Bayi di bawah 1 tahun dan anak-anak dengan kondisi mendasar tertentu lebih mungkin menderita penyakit parah akibat Covid-19.

Kondisi mendasar yang dimaksud, misalnya:

  • Asma atau penyakit paru-paru kronis
  • Diabetes
  • Kondisi genetik, neurologis, atau metabolik
  • Penyakit sel sabit
  • Penyakit jantung sejak lahir
  • Imunosupresi (sistem kekebalan melemah karena kondisi medis tertentu atau sedang menjalani pengobatan yang melemahkan sistem kekebalan tubuh)
  • Kompleksitas medis (anak-anak dengan beberapa kondisi kronis yang mempengaruhi banyak bagian tubuh, atau bergantung pada teknologi dan dukungan signifikan lainnya untuk kehidupan sehari-hari)
  • Kegemukan

Daftar di atas belum mencakup keseluruhan kondisi mendasar yang dapat meningkatkan risiko penyakit parah pada anak-anak.

Penelitian dan pembaruan informasi tentang risiko penyakit parah di antara anak-anak masih terus dilakukan.

Baca juga: Ragam Gejala Covid-19, Apa Saja yang Perlu Diwaspadai?

Tugas orangtua

Orangtua berperan besar dalam perlindungan dan pencegahan infeksi Covid-19 pada anak-anak.

Melansir The Indian Express, ketika seseorang dalam keluarga terinfeksi Covid-19, orang tersebut mengeluarkan virus dalam sistem pernapasan satu atau dua hari sebelum berubah menjadi gejala.

Karena orang tersebut tetap berhubungan dekat dengan anak, kemungkinan, pada hari ke-5, anak juga akan menunjukkan tanda-tanda Covid-19.

Maka, penting bagi orangtua untuk menjaga rumah tetap bersih dan rutin mendesinfeksi permukaan benda yang sering disentuh anak-anak.

Baca juga: Beda Varian Delta dengan Delta Plus, Ini Penjelasan WHO

Mengutip CDC, berikut langkah yang dapat dilakukan orangtua untuk melindungi anak dari Covid-19:

  • Awasi anak saat di rumah.
  • Pertimbangkan apakah anak perlu menemui layanan kesehatan dan menjalani tes Covid-19. CDC merekomendasikan semua orang dengan gejala Covid-19, termasuk anak-anak, untuk dites.
  • Saat merawat anak yang sakit, gunakan masker, sering mencuci tangan, memantau gejala Covid-19, dan melakukan tindakan pencegahan lainnya.
  • Beritahu sekolah anak sedang sakit. Terlebih, beri tahu pihak sekolah jika anak telah menjalani tes Covid-19 dan beri tahu hasilnya.
  • Tinjau kebijakan sekolah (atau fasilitas penitipan anak lainnya).
  • Dalam keadaan darurat, hubungi layanan kesehatan terdekat.

Baca juga: Penambahan Kasus Covid-19 Indonesia Peringkat Ke-5 Sedunia

KOMPAS.com/Akbar Bhayu Tamtomo Infografik: Cara Penggunaan Masker Dobel yang Benar

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com