Bersikap positif adalah salah satu bagian dari cara menangkal body shaming dari orang lain, terutama di media sosial.
Media sosial memang tidak harus menjadi pengalaman negatif untuk ke depannya. Carilah dan ikut akun-akun postif di media sosial dan itu akan membuat diri kita menjadi lebih baik dan merasa positif.
Sebagaimana seseorang merasa termotivasi oleh motivator, dengan mengikuti konten tentang tubuh yang positif, maka secara perlahan mendorong kita untuk mencintai tubuh kita.
Kita mungkin memiliki kebiasaan berbicara sendiri di kepala. Terkadang, meskipun kita berbicara tentang tubuh secara positif di depan umum, ada cerita yang berbeda di kepala kita. Berusahalah untuk tidak menindas diri sendiri dan jangan mencaci diri sendiri karena kebiasaan makan kita.
Setiap kebaikan dimulai dari diri sendiri. Jadi, apabila kita tidak senang dengan kebiasaan makan kita, katakan hal-hal yang menyemangati diri sendiri alih-alih memarahi diri sendiri. Jika gagal, katakan pada diri sendiri kita akan berusaha lebih keras keesokan harinya. Begitu kita membangun hubungan yang positif dan sehat dengan tubuh kita, maka tidak ada orang ketiga yang bisa masuk dan memutuskan ikatan itu.
Kita bisa membantu orang lain dengan mengadvokasi kepositifan tubuh, membangun komunitas untuk orang lain yang pernah mempermalukan tubuh, dan berbagi pengalaman tentang body shaming.
Ikutlah untuk berpartisipasi dalam tren media sosial yang sehat, seperti mengunggah gambar yang tidak menggunakan filter (#nofilter) atau bebas riasan dengan #iwokeuplikethis. Dorong orang lain di sekitar kita juga untuk melakukan hal yang sama.
Mendapatkan body shaming bisa menimbulkan perasaan malu terhadap tubuh yang mungkin memengaruhi kehidupan sehari-hari atau kesehatan mental.
Baca juga: Selain True Beauty, 5 Drama Korea Ini Mengangkat Isu Body Shaming
Oleh sebab itu, kita perlu mendapatkan bantuan dengan menghubungi terapis atau dokter untuk membicarakannya.
Ingat, meminta bantuan saat kita sedang menderita bukanlah hal yang memalukan.
Daftarkan e-mail. Sebab, meminta bantuan bukan berarti kita lemah, melainkan bisa membuat kita lebih kuat dan dapat mengidentifikasi kapan kita membutuhkan bantuan, serta apa yang terbaik untuk kita. (Penulis: Ryan Sara Pratiwi | Editor: Glori K. Wadrianto)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.