KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan sejumlah warga tengah mengais air di pinggir jalan, viral dan menarik perhatian warganet pengguna media sosial.
Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @ceritagunungkidul, Selasa (1/6/2021).
Lihat postingan ini di Instagram
Video serupa juga diunggah ulang di Twitter melalui akun base @txtfromjogja, Selasa (1/6/2021).
yes, its true ini bukan diluar negeri, ini di tanah kita sendiri bumi handayani,gunung kidul yogyakarta,
— txtdarijogja (@txtfromjogja) June 1, 2021
disaat kota penuh masalah yg ruwet..
saudara kita di saptosari masih mengais air di pinggir jalan dari pipa PDAM yg bocor..????
.
source: IG @beritainajaa pic.twitter.com/rR4dtMOkpR
Dalam keterangan video, lokasi pengambilan gambar disebutkan berada di Kapanewon Saptosari, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.
Warga yang ada dalam video itu disebut sedang mengais air yang bocor dari jaringan pipa PDAM setempat.
Hal itu dilakukan karena warga di daerah itu disebut mengalami kekeringan selama beberapa bulan terakhir.
Baca juga: Dua Wisatawan Terseret Ombak di Pantai Ngluwen Gunungkidul, Satu Meninggal, 1 Masih Dicari
Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Supriyanto membenarkan bahwa peristiwa tersebut terjadi di Padukuhan Klumpit, Kalurahan Kanigoro, Kapanewon Saptosari belum lama ini.
Namun pihaknya mengklarifikasi bahwa tindakan warga yang menampung air dari pipa PDAM yang bocor itu bukan karena daerah tersebut mengalami kekeringan, seperti yang disebutkan di media sosial.
Supriyanto mengatakan, air yang bocor itu sengaja ditampung warga agar tidak terbuang percuma.
Menurutnya, jaringan pipa PDAM di daerah itu selama ini berfungsi dengan baik dan warga tidak mengalami kekurangan air.
"Sudah ada jaringan (PDAM) ke rumah-rumah. Nah itu daripada bocor, meluber-luber, dimanfaatkan oleh masyarakat," kata Supriyanto ketika dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (2/6/2021).
Dia menyebutkan, informasi yang mengatakan jika warga mengais air dari pipa PDAM yang bocor karena mengalami kekeringan adalah tidak benar.
"Bukan (kekeringan) daripada sayang terbuang, akhirnya diambil," ujar Supriyanto.
Baca juga: Pascalibur Lebaran, Kunjungan ke Gunungkidul dan Bantul Meningkat