Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Video Viral Warga Gunungkidul Disebut Mengais Air PDAM karena Kekeringan, Ini Ceritanya

Kompas.com - 02/06/2021, 18:05 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Rizal Setyo Nugroho

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Sebuah video yang memperlihatkan sejumlah warga tengah mengais air di pinggir jalan, viral dan menarik perhatian warganet pengguna media sosial.

Video tersebut diunggah oleh akun Instagram @ceritagunungkidul, Selasa (1/6/2021).

 
 
 
Lihat postingan ini di Instagram
 
 
 

Sebuah kiriman dibagikan oleh CeritaGunungkidul (@ceritagunungkidul)

Video serupa juga diunggah ulang di Twitter melalui akun base @txtfromjogja, Selasa (1/6/2021).

Dalam keterangan video, lokasi pengambilan gambar disebutkan berada di Kapanewon Saptosari, Kabupaten Gunungkidul, Yogyakarta.

Warga yang ada dalam video itu disebut sedang mengais air yang bocor dari jaringan pipa PDAM setempat.

Hal itu dilakukan karena warga di daerah itu disebut mengalami kekeringan selama beberapa bulan terakhir.

Baca juga: Dua Wisatawan Terseret Ombak di Pantai Ngluwen Gunungkidul, Satu Meninggal, 1 Masih Dicari

Penjelasan Pemkab Gunungkidul

Kepala Bidang Informasi dan Komunikasi Publik Pemerintah Kabupaten Gunungkidul Supriyanto membenarkan bahwa peristiwa tersebut terjadi di Padukuhan Klumpit, Kalurahan Kanigoro, Kapanewon Saptosari belum lama ini.

Namun pihaknya mengklarifikasi bahwa tindakan warga yang menampung air dari pipa PDAM yang bocor itu bukan karena daerah tersebut mengalami kekeringan, seperti yang disebutkan di media sosial.

Supriyanto mengatakan, air yang bocor itu sengaja ditampung warga agar tidak terbuang percuma.

Menurutnya, jaringan pipa PDAM di daerah itu selama ini berfungsi dengan baik dan warga tidak mengalami kekurangan air.

"Sudah ada jaringan (PDAM) ke rumah-rumah. Nah itu daripada bocor, meluber-luber, dimanfaatkan oleh masyarakat," kata Supriyanto ketika dikonfirmasi Kompas.com, Rabu (2/6/2021).

Dia menyebutkan, informasi yang mengatakan jika warga mengais air dari pipa PDAM yang bocor karena mengalami kekeringan adalah tidak benar.

"Bukan (kekeringan) daripada sayang terbuang, akhirnya diambil," ujar Supriyanto.

Baca juga: Pascalibur Lebaran, Kunjungan ke Gunungkidul dan Bantul Meningkat

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Terkini Lainnya

Beli Pertalite di Batam Wajib Pakai Kartu 'Fuel Card' Mulai 1 Agustus

Beli Pertalite di Batam Wajib Pakai Kartu "Fuel Card" Mulai 1 Agustus

Tren
9 Fenomena Astronomi Mei 2024, Ada Hujan Meteor dan 'Flower Moon'

9 Fenomena Astronomi Mei 2024, Ada Hujan Meteor dan "Flower Moon"

Tren
Ramai soal Wilayah Indonesia Dilanda Suhu Panas di Awal Mei 2024, BMKG: Terjadi hingga Agustus

Ramai soal Wilayah Indonesia Dilanda Suhu Panas di Awal Mei 2024, BMKG: Terjadi hingga Agustus

Tren
Cerita Dante Lauretta yang Dibayar NASA Rp 16,2 Triliun untuk Cegah Asteroid Tabrak Bumi

Cerita Dante Lauretta yang Dibayar NASA Rp 16,2 Triliun untuk Cegah Asteroid Tabrak Bumi

Tren
Profil Calvin Verdonk dan Jens Raven, Calon Penggawa Timnas yang Jalani Proses Naturalisasi

Profil Calvin Verdonk dan Jens Raven, Calon Penggawa Timnas yang Jalani Proses Naturalisasi

Tren
Bisakah Suplemen Kesehatan Mencegah Kantuk Layaknya Kopi?

Bisakah Suplemen Kesehatan Mencegah Kantuk Layaknya Kopi?

Tren
Kasus Sangat Langka, Mata Seorang Wanita Alami Kebutaan Mendadak akibat Kanker Paru-paru

Kasus Sangat Langka, Mata Seorang Wanita Alami Kebutaan Mendadak akibat Kanker Paru-paru

Tren
Cara Buat Kartu Nikah Digital 2024 untuk Pengantin Lama dan Baru

Cara Buat Kartu Nikah Digital 2024 untuk Pengantin Lama dan Baru

Tren
Saat Warganet Soroti Kekayaan Dirjen Bea Cukai yang Mencapai Rp 51,8 Miliar...

Saat Warganet Soroti Kekayaan Dirjen Bea Cukai yang Mencapai Rp 51,8 Miliar...

Tren
Sejarah Tanggal 2 Mei Ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional

Sejarah Tanggal 2 Mei Ditetapkan sebagai Hari Pendidikan Nasional

Tren
7 Instansi yang Sudah Membuka Formasi untuk CASN 2024

7 Instansi yang Sudah Membuka Formasi untuk CASN 2024

Tren
BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Mei 2024

BMKG: Wilayah Berpotensi Hujan Lebat, Petir, dan Angin Kencang pada 2-3 Mei 2024

Tren
[POPULER TREN] Daerah yang Merasakan Gempa Bandung M 4,2 | Madinah Banjir Setelah Hujan Turun 24 Jam

[POPULER TREN] Daerah yang Merasakan Gempa Bandung M 4,2 | Madinah Banjir Setelah Hujan Turun 24 Jam

Tren
Batal Menggagas Benaromologi

Batal Menggagas Benaromologi

Tren
Bukan Pluto, Ilmuwan Temukan Bukti Baru Adanya Planet Kesembilan dalam Tata Surya

Bukan Pluto, Ilmuwan Temukan Bukti Baru Adanya Planet Kesembilan dalam Tata Surya

Tren
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com