Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Konflik Israel-Palestina, Menlu Pastikan Indonesia Dukung Perjuangan Palestina

Kompas.com - 17/05/2021, 13:57 WIB
Jawahir Gustav Rizal,
Inggried Dwi Wedhaswary

Tim Redaksi

KOMPAS.com - Merespons ekalasi kekerasan yang terjadi di Palestina, khususnya Jalur Gaza dan Yerusalem, Pemerintah Indonesia melalui Kementerian Luar Negeri menyatakan, Indonesia secara konsisten mendukung pemenuhan hak warga Palestina.

Indonesia telah menempuh jalur diplomasi untuk meredakan kekerasan yang telah mengakibatkan hilangnya ratusan nyawa warga sipil Palestina, terumasuk anak-anak dan perempuan.

Seperti diberitakan, korban jiwa terus berjatuhan akibat serangan udara yang dilancarkan Israel di Jalur Gaza, Palestina.

Baca juga: Dewan Keamanan PBB Belum Ambil Tindakan Terkait Konflik Palestina-Israel

Melansir Al Jazeera, sedikitnya 192 orang, termasuk 58 anak-anak dan 34 perempuan, terbunuh di Jalur Gaza dalam sepekan terakhir.

Sementara itu, lebih dari 1.200 orang juga dilaporkan terluka.

 
 
 
View this post on Instagram
 
 
 

A post shared by Kementerian Luar Negeri RI (@kemlu_ri)

Upaya diplomasi Indonesia

Menteri Luar Negeri Retno Marsudi mengatakan, Pemerintah Indonesia telah berkomunikasi dengan Menlu dari negara-negara lain.

Mengutip laman Kemenlu, komunikasi telah dijalin dengan Palestina, Malaysia, Brunei Darussalam, Mesir, Yordania, Turki, Saudi Arabia, Qatar, Tunisia, Vietnam, India, Norwegia, Inggris, dan perwakilan dari Uni Eropa.

Baca juga: [POPULER TREN] Negara Arab dan Konflik Israel-Palestina | Larangan Mudik Berakhir Hari Ini

Berbicara dalam pertemuan Organisasi Kerja Sama Islam (OKI), Retno menegaskan, Indonesia mengecam keras semua tindakan yang dilakukan oleh Israel.

"Yang lebih melukai lagi, tindakan tersebut dilakukan di bulan suci Ramadhan dan di Hari Raya Idul Fitri," kata Retno di Jakarta, Minggu (16/5/2021)

Retno juga menyampaikan beberapa langkah kunci yang harus dilakukan oleh OKI dalam merespons kekerasan yang terjadi di Palestina.

1. Memastikan adanya persatuan

Pertama adalah memastikan adanya persatuan di antara negara anggota OKI dan semua pemangku kepentingan di Palestina.

"Tanpa persatuan, OKI tidak akan mampu menjadi penggerak bagi dukungan internasional untuk Palestina. Di saat yang sama bangsa Palestina hanya bisa mencapai cita-citanya untuk merdeka apabila mereka bersatu," kata Retno.

2. Mengupayakan gencatan senjata

Retno menyebutkan bahwa OKI harus mengupayakan terciptanya gencatan senjata segera.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Komentar
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com